Lihat ke Halaman Asli

Pepasir Hidup Mencembuk

Diperbarui: 5 Oktober 2023   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dari Muhammad Fijri Nurfadillah

Terselimut darahTerbaring lemah mencecapLantunan takbir mengecup
Selamat datang jiwa

tertatih berjalan setiap langkah
tanpa suara, menggores a ba ta tsa
tanpa nada melantunkan setiap bait syair
tanpa berharap, berdamai dengan alam

tak ingat pada gerak langkah pertama
tak ingat pada bisikan pertama
tak ingat pada penerimaan pertama
tak ingat pada jamuan pertama

berjalan tanpa penghargaan
tersesat tanpa penasehat
mentari mencium tubuh dan jiwa yang berkarat
mencoba kembali pada jiwa yang tak dihargai

sinaran gemerlap bintang membuka kehidupan
mencoba menyergap pintu yang terbuka
pintu baru menjadi pelajaran yang baru
sapaan orang yang tunduk mendatangi

terimakasih jadi tempat revolusi diri
tapi tidak cukup kalo kerja keras dibalas dengan perlakuan tak pantas
duniaku berakhir , sunyi bumi memeluk, pepasir mencumbuk
tanyakan pada insan yang mengecup jiwa
 

Fijri Nurfadillah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline