Lihat ke Halaman Asli

Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan Seksual

Diperbarui: 28 September 2024   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kekerasan seksual adalah isu serius yang memiliki banyak faktor penyebab yang saling terkait, baik secara sosial, psikologis, maupun struktural. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi pada adanya kekerasan seksual:

1. Norma Sosial dan Budaya Patriarki

Dalam banyak masyarakat, norma-norma patriarkal yang mendominasi menempatkan laki-laki dalam posisi superior dan perempuan dalam posisi inferior. Pandangan ini sering kali mengakar dalam keyakinan bahwa laki-laki memiliki hak atas tubuh perempuan, dan perempuan dianggap sebagai objek seksual. Budaya yang cenderung meremehkan kesetaraan gender ini memberikan ruang bagi terjadinya kekerasan seksual.


2. Ketidakseimbangan Kekuasaan

Kekerasan seksual sering terjadi dalam konteks ketidakseimbangan kekuasaan, di mana pelaku memiliki otoritas lebih tinggi dibanding korban, seperti dalam hubungan kerja, pendidikan, atau keluarga. Penyalahgunaan kekuasaan ini dapat menyebabkan pelecehan dan eksploitasi seksual.

3. Kurangnya Pendidikan Seksual yang Komprehensif

Minimnya pemahaman tentang hak seksual dan konsep persetujuan (consent) sering kali memperkuat terjadinya kekerasan seksual. Pendidikan seksual yang hanya fokus pada aspek biologis tanpa membahas pentingnya persetujuan dan batasan personal membuat individu kurang memiliki pengetahuan untuk memahami batasan seksual.

4. Stigma dan Korban yang Disalahkan

Banyak korban kekerasan seksual yang enggan melapor karena takut akan stigma sosial. Dalam beberapa kasus, korban justru disalahkan atas kekerasan yang mereka alami, baik karena cara berpakaian, tindakan, atau bahkan tempat di mana kekerasan terjadi. Hal ini memperkuat budaya impunitas, di mana pelaku tidak merasa takut akan konsekuensi dari tindakan mereka.

5. Sistem Hukum yang Lemah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline