Sebagai upaya penencegahan terhadap penyebaran virus corona, sejumlah pemerintah daerah telah memutuskan menghentikan aktivitas pendidikan dengan meliburkan sekolah-sekolah selama 14 hari.
Kebijakan meliburkan sekolah selama 14 hari ini tidak hanya diberlakukan oleh pemerintah daerah yang di wilayahnya telah dinyatakan ada kasus positif corona, tetapi juga diberlakukan oleh pemerintah daerah yang tidak (belum) ada kasus corona -- seperti Jawa Timur, misalnya.
Tujuan diliburkannya sekolah-sekolah tersebut merupakan salah satu upaya untuk memutus rantai penularan virus corona yang kini sudah menyebar di delapan provinsi dengan jumlah pasien yang terus bertambah dari hari ke hari.
Oleh karena itu, peran orang tua pada masa liburan ini menjadi sangat penting. Tidak hanya mengawasi dan membantu cara belajar dari (di) rumah, tetapi juga harus senantiasa mengawasi 'pergerakan' anak-anaknya.
Di masa liburan ini, para orang tua harus memastikan anak-anaknya untuk tidak benar-benar 'berlibur' seperti liburan biasa dengan mendatangi tempat-tempat wisata atau berpergian ke luar kota mengunjungi sanak saudara.
Libur sekolah merupakan momen yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, para orang tua harus memberi pemahaman kepada anak-anak bahwa liburan kali ini untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Harus dipastikan, anak-anak 'tidak pergi ke mana-mana'.
Jangan malah sebaliknya, mengajak anak-anak berwisata, yang pada akhirnya bisa mendatangkan bencana sebab telah berinteraksi langsung dengan banyak orang atau dengan apa pun yang bisa menyebabkan terinfeksi virus corona.
Libur 14 hari ini sangatlah penting dan akan menjadi sangat berarti dalam mencegah penyebaran virus corona apabila disertai kepatuhan masyarakat yang dengan kesadaran sendiri mau mengisolasi diri -- menjaga anak-anak agar terhindar dari bencana dengan mengawasi mereka agar tidak ke mana-mana.
Akan tetapi sebaliknya, apabila anak-anak (atau orang tua mengajak anak-anaknya) memanfaatkan masa liburan ini seperti liburan biasa dengan mengunjungi tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan atau tempat berkumpulnya banyak orang lainya yang berpotensi tertular virus corona, libur 14 hari ini tidak akan ada gunanya.
Empat belas hari adalah masa inkubasi virus corona di tubuh manusia. Bayangkan, seandinya pada hari libur ke-5 di antara anak-anak kita itu ada yang terinfeksi virus corona, ketika masuk sekolah kondisi tubuh mereka mungkin saja masih terlihat sehat sebab baru sembilan hari virus itu berada di tubuhnya.
Namun dampaknya, tanpa sadar anak-anak itu telah telah menyebarkan virus di tubuhnya kepada teman-teman sekolahnya, sehingga akan kontradiktif dengan tujuan pemerintah meliburkan sekolah-sekolah selama 14 hari yang sejatinya ingin menjaga anak-anak agar tidak ada yang terinfeksi.