Warga Dusun Maleman, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bernama Itawati (46) dikabarkan hilang kontak dengan keluarganya sejak berangkat ke Malaysia sekitar tahun 2007 lalu.
Menurut keterangan adiknya, selama 12 tahun di Malaysia, Itawati tidak pernah menghubungi keluarga sama sekali. Pihak keluarga pernah mendapat informasi bahwa Itawati bekerja di daerah Sentul, Kuala Lumpur, tetapi tidak mengetahui secara pasti alamat rumah majikannya.
"Dulu pernah bertemu dengan teman bibi saya katanya bekerja di kawasan Sentul. Tapi ketika bibi saya bertanya ke orang-orang di lokasi yang disebutkan temannya itu ternyata tidak ada yang kenal Itawati," kata Sudarminto, adik Itawati kepada penulis, Senin (15/7).
Lebih lanjut Sudarminto mengatakan, pihak keluarga tidak mengetahui apakah Itawati berangkat ke Malaysia melalui PT atau berangkat dengan perantara agen/tekong.
"Tiba-tiba dengar kabar sudah ada di Malaysia. Keluarga tidak tahu Mbak Ita berangkat lewat PT atau gimana, sehingga kami bingung mau bertanya kepada siapa untuk mencarinya," ungkap Sudarminto.
Sudarminto yang saat ini juga menjadi TKI di Malaysia juga sudah berulang kali bertanya kepada teman-temannya di berbagai kawasan di Kuala Lumpur sambil menunjukkan foto Itawati, tetapi hingga kini belum membuahkan hasil.
"Saya terus berupaya mencari dengan bertanya kepada kawan-kawan yang ada di Malaysia sambil menunjukkan foto Mbak Ita tapi nggak ada hasilnya. Mudah-mudahan dengan pemberitaan ini kakak saya bisa ditemukan," harapnya.
Saat ini, kata Sudarminto, pihak keluarga sangat berharap Itawati pulang atau setidaknya memberi kabar. Oleh karena itu, Sudarminto berharap dan meminta tolong kepada siapa pun yang pernah mengenal dan/atau mengetahui keberadaan Itawati agar menghubungi nomor telepon/WA +601142430669.
"Mohon kepada kawan-kawan yang mengetahui keberadaan Itawati asal Lumajang agar menghubungi nomor WA saya. Keluarga sangat mengharap kepulangannya, terutama ibu. Beliau sangat merindukan Mbak Itawati," pungkas Sudarminto.
***
Selain kasus penganiayaan yang dilakukan majikan, kasus pelecehan seksual, gaji tidak dibayar, dan jadi korban perdagangan orang, salah satu persoalan klasik TKI di luar negeri yang seolah tak pernah ada habisnya adalah hilang kontak dengan keluarga.