Debat capres yang sudah berlangsung dua kali seolah memberikan amunisi baru kepada pendukung fanatik capres nomor urut 01 yang biasa disebut cebong dan pendukung capres nomor urut 02 yang biasa disebut kampret untuk terus saling serang di media sosial (medsos).
Perseteruan antara cebong dan kampret di medsos bukan lagi soal adu argumentasi untuk membenarkan pernyataan, klaim atau gagasan capres yang disampaikan dalam debat, tetapi lebih kepada caci maki yang bahasa (kalimatnya) sangat tidak layak untuk saya tuliskan di sini.
Seperti pada debat pertama capres pada 17 Januari lalu, penyebutan (penyampaian) suatu hal yang kurang tepat oleh capres nomor urut 02 seolah menjadi amunisi cebong untuk mengolok-olok kampret di medsos.
Begitu juga dengan kampret, cara penyampaian, bahkan gerak-gerik capres nomor urut 01 dalam debat seolah merupakan senjata untuk menyerang balik cebong.
Pun demikian pada debat kedua capres pada 17 Februari 2019. Perseteruan antara cebong dengan kampret di medsos semakin seru karena banyak hal yang terungkap dalam debat bisa dijadikan bahan olok-olok dan caki maki.
Istilah cebong dan kampret yang muncul pada pilres 2014 lalu sepertinya masih akan terus ada hingga pilres 2019 usai dan akan terus 'bertempur' di media sosial karena mereka itu ibarat air dan minyak yang tak mungkin untuk disatukan.
Cebong dan kampret pada dasarnya sama saja. Menurut cebong, apa pun yang dilakukan (dikatakan) capres nomor urut 02, salah. Sementara bagi kampret, apa pun yang dilakukan (dikatakan) capres nomor urut 01, tidak ada benarnya.
Sebagai anak bangsa yang tidak termasuk golongan cebong dan kampret, saya hanya bisa mengelus dada dan tak mampu berkata apa-apa melihat fenomena unik yang sangat memrihatinkan ini.
Sungguh sangat disayangkan apabila hanya karena beda pilihan, sesama warga Indonesia -- sesama manusia menjadi bermusuhan hingga saling mencaci dengan menyebut nama-nama hewan.
***
Dengan diadakannya debat capres, publik diharapkan dapat melihat dan menilai sejauh mana visi-misi pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Makruf Amin maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno dalam rencananya memimpin Indonesia.