Lihat ke Halaman Asli

Figo PAROJI

Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

BMI, Kartini Masa Kini yang [Masih] Sering Terzalimi

Diperbarui: 21 April 2016   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption=" RA Kartini /sumber: www.njleputh.uiwap.com"][/caption]

Perjuangan Raden Ajeng Kartini tentang emansipasi wanita adalah tonggak sejarah perjuangan wanita Indonesia. Perjuangan beliau menentang diskriminasi gender telah melahirkan Kartini masa kini. Wanita-wanita hebat yang mampu keluar dari kungkungan keterbatasan dan ketimpangan akibat dari produksi budaya patriarki, penafsiran agama yang banal dan kebijakan yang absurd.

Ribuan, bahkan jutaan ibu-ibu yang dengan perkasa menyeberangi lautan merupakan bukti bahwa Kartini masa kini tak kalah dengan kaum lelaki.

RA Kartini adalah sosok yang berpikir maju tentang masa depan. Beliau sangat kuat mendorong pentingnya pendidikan untuk kaum perempuan.

Namun, kemiskinan dan keterbatasan pendidikan yang dialami sebagian masyarakat dewasa ini, memaksa Kartini-Kartini masa kini melangkah pergi.

Menjadi buruh migran dengan harga diri dan nyawa sebagai taruhan adalah sebuah pilihan.

 

Apakah itu yang dicita-citakan RA Kartini? Emansipasi yang justru membuat sebagian wanita Indonesia tereksploitasi di luar negeri?

 

Tentu saja tidak!

Sederet kisah sedih buruh migran yang disiksa majikan sudah pasti membuat RA Kartini menangis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline