Semangat kebersamaan dalam sebuah ikatan tali persahabatan dan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa di perantauan perlu ditumbuh kembangkan. Untuk itu, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di kawasan Batu Pahat Johor bersepakat membentuk sebuah cabang komunitas sosial yang diberi nama Tenaga Kerja Indonesia Johor - Batu Pahat (TKIJ-BP) di Batu Pahat Johor Malaysia.
Bencana kebakaran rumah pekerja, banjir, sakit, dan kematian yang dialami TKI seringkali diluar jangkauan dan perhatian perwakilan pemerintah kita di negara penempatan. Atas dasar itulah TKIJ-BP dibentuk, dengan sebuah keinginan yang tulus agar dapat saling membantu dan menolong sesama buruh migran pada saat mengalami kesusahan di perantauan.
Bertempat di salah satu rumah TKI di Batu Pahat, pada hari Senin, 01/02/2016 kepengurusan TKIJ-BP terbentuk. Wira Wijaya, TKI asal Trenggalek Jawa Timur dan Mira Qaumil, TKI asal Pati Jawa Tengan disepakati sebagai ketua dan sekretaris. Dibentuk pula koordinator di tiga belas wilayah dengan diketuai oleh seorang ketua koordinator di masing-masing wilayah.
TKIJ-BP merupakan cabang dari komunitas sosial Tenaga Kerja Indonesia Johor (TKIJ) yang berpusat di Johor Baharu Johor. Dibawah koordinasi TKIJ, bersama dengan komunitas-komunitas sosial lainnya, TKIJ-BP berusaha menjalin komunikasi dan koordinasi , termasuk koordinasi dengan KJRI Johor Baharu , agar setiap permasalahan yang dihadapi TKI di kawasan tersebut dapat memperoleh perhatian dan penyelesaian.
Sebelum TKIJ-BP terbentuk, TKI di kawasan Batu Pahat sudah sering ikut melakukan kegiatan sosial bersama-sama dengan komunitas sosial lainnya. Mengingat luasnya wilayah Johor, dibentuknya TKIJ-BP bertujuan untuk lebih memberi perhatian terhadap setiap permasalah TKI yang selama ini belum terjangkau oleh TKIJ yang berpusat di ibukota Johor di Johor Baharu.
Sebuah kegiatan positif yang tidak hanya patut mendapat acungan jempol, tetapi juga sebagai jawaban atas pandangan dan stigma negatif yang menempel atau sengaja ditempelkan kepada TKI oleh sebagian masyarakat dan oknum penyelenggara negara yang menganggap TKI memalukan dan merendahkan martabat bangsa.
@penulis adalah TKI di Malaysia
