Lihat ke Halaman Asli

Fifit UmulNayla

Penulis Belajaran

Sekjen Koalisi Prabowo-Sandi Bentuk Jubir, Sekjen PAN: Jubir "Emak-emak" Juga Ada

Diperbarui: 5 September 2018   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tim juru bicara kampanye Prabowo-Sandi melakukan rapat tertutup di Jalan Daksa 1, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/9/18) malam. Dalam pertemuan yang dipimpin oleh beberapa elit partai politik itu pun membahas sejumlah isu-isu penting terkini.

Usai melakukan pertemuan tertutup itu, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menyebutkan bahwa selain membahas tentang tim juru bicara kampanye Prabowo-Sandi, pertemuan tersebut juga membahas tentang isu-isu terkini yang merisaukan masyarakat Indonesia, yang dimaksudkan adala terkait nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk.

Menurut Eddy, kasus pelemahan rupiah ini harus menjadi konsen dan keprihatinan sesama pihak. Eddy mengaku, jubir dari koalisi empat Partai pendukung Prabowo-Sandi ini juga ingin berkontribusi memberikan sumbang syarat bagaimana agar bisa menemukan jalan keluar dan solusi terbaik atas nilai tukar rupiah yang melemah. Pada rapat tadi malam itulah salah satu solusi-solusi sudah dibicarakan.

Namun, sebagaimana tujuan awal, rapat tertutup tersebut memang sengaja untuk membahas mengenai penguatan fungsi dan peran jubir tim pemenangan Prabowo-Sandi untuk Pilpres 2019 mendatang. Diangtaranya ialah soal akan dibentuknya Jubir "emak-emak".

Tim jubir emak-emak ini nantinya akan berkeliling dan menyuarakan apa yang menjadi konsen para kaum ibu sehari-hari. Jadi betul-betul yang jadi fokus dan perhatian masyarakat sehari-hari, itulah yang ingin dikuatkan oleh empat partai pendukung Prabowo-Sandi.

Salah satu yang mengisi pos sebagai jubir emak-emak adalah Anggota Komisi VIII dari Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati dan Ketua DPP PKS Ledia Hanifah. Terkait nama lainnya, kata Eddy, dirinya meminta masyarakat untuk menunggu. Dalam waktu dekat, tim jubir emak-emak akan segera ditampilkan di publik.

Eddy berharap, dengan adanya jubir khusus emak-emak ini, nantinya bisa memfasilitasi semua keluhan-keluhan ibu-ibu, mendengarkan apa yang menjadi keinginan ibu-ibu. Pada intinya, jubir emak-emak ini harus menjadikan "perempuan berbicara dan faham tentang politik".

Jika ini benar terjadi, maka sudah pasti jubir emak-emak ini memiliki daya tarik tersendiri untuk pasangan Prabowo-Sandi. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa peran emak-emak hari ini tidak bisa diragukan lagi. "The power of emak-emak", begitu kata orang banyak. Ya, memang kekuatan emak-emak ini patut kita apresiasi dan akomodir bersama. Karena, memang Pilpres 2019 mendatang rasanya sudah tidak pas lagi pakai isu-isu SARA. Maka salah satu jalan tebraik untuk mendulang suara adalah dengan melibatkan emak-emak.

Pada pertemuan tertutup itu, sebagai tuan rumah Eddy menjelaskan bahwa pertemuan semacam ini akan terus diadakan dan bergilir. Hari ini PAN sedang menjadi tuan rumah, bulan depan bisa juga PKS, Gerindra atau bahkan Demokrat, Yang pasti, pertemuan rutin tersebut ditujukan agar koordinasi antar tim bisa terus kuat dan semakin solid untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

Terkait siapa saja nama-nama lengkap yang masuk sebagai Jubir andalan Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno mengaku tidak mau buru-buru dan terlihat memaksakan kehendak untuk mengunci nama si A atau si B. Justru Eddy mengaku akan memanfaatkan waktu yang masih ada untuk merumuskan secara detail siapa saja yang pantas dan layak menjadi Jubir Kampanye Prabowo Sandi. Agar nantinya siapa-siapa saja namanya yang sudah disetor tidak ada lagi perubahan atau pengunduran diri.

Berbeda dengan jubir Jokowi-Ma'ruf yang memberikan syarat menjadi jubir adalah cantik, ganteng dan yang penting kontroversial, jubir Prabowo-Sandi justru adalah mereka yang memiliki sikap santun, jujur, disiplin, faham isu dan tentunya berpihak kepada emak-emak. Karena jubir ini nantinya tidak hanya diisi oleh para politisi saja, tetapi juga dari kalangan professional dan tentunya perempuan-perempuan yang berani menyuarakan hak-haknya dalam berbangsa dan bernegara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline