Siapa yang bisa menyangkal bahwa Amien Rais adalah bapak reformasi? Dengan keberaniannya bersama mahasiswa (agent of change) tahun 1998, seorang Soeharto bisa ditumbangkan dan Orde Baru pun ambruk pada 21 Mei 1998.
Saat itu, rakyat benar-benar pesta demokrasi. Semua berkat Amien Rais, juga disertai dengan semangat juang para mahasiswa. Namun, apa yang terjadi saat ini? Belakangan Amien Rais dihantam habis-habisan oleh para oknum yang mengaku pecinta tanah air. Tuduhan demi tuduhan terus menghujani nama Amien Rais. Disangka pengkhianat, dicaci sebagai pecundang, perusak moral bangsa, dan lain sebagainya.
Seperti saat ini, serangan untuk Amien Rais juga terjadi ketika Desmond Mahesa, Politisi Gerindra yang sekarang menjadi anggota DPR menilai bahwa Amien Rais sebetulnya bukanlah bapak reformasi, melainkan pecundang yang mengatasnamakan agama.
Kiprahnya di Mei 1998 bukanlah acuan utama yang bisa menjadikan Amien Rais mendapat gelar sebagai bapak reformasi. Bahkan, Desmond juga mengungkapkan kala itu ia juga sempat menjadi demonstran, sehingga ia paham betul bahwa yang berperan disana adalah mahasiswa, bukan Amien Rais. Kedudukan Amien Rais saat itu hanyalah sebagai artis figuran belaka, sebab hanya dia satu-satunya tokoh yang berani bicara dan mengkritik Soeharto, jadilah namanya yang dipakai sebagai tameng mahasiswa.
Tidak hanya Desmond, serangan juga datang dari Sri Bintang Pamungkas. Sebelumnya, dalam urusan benci-membenci pada Presiden Joko Widodo, Amien Rais dan Sri Bintang memang berada pada satu madzab. Mereka berdua sepakat, bahwa pria yang akrab disapa Jokowi itu bukanlah presiden idaman yang pro rakyat, apalagi pembela umat.
Demikian juga soal pemerintahan Orde Baru. Amien Rais dan Sri Bintang sepakat menjadi Soeharto sebagai musuh bersama. Bahkan, Sri Bintang mengaku berkat Amien Rais lah, ia bisa dibebaskan Presiden BJ Habibie dari penjara.
Namun apa yang terjadi hari ini? Ketika reformasi telah kebablasam, tanpa angin tanpa hujan, tiba-tiba Sri Bintang ikut-ikutan menuduh Amien Rais sebagai pengkhianat. Loh ini ada apa?
Sebelumnya, pernyataan Sri Bintang yang menuduh Amien Rais sebagai sosok pengkhianat bukanlah yang pertamakali. Pernyataan yang sama pernah juga dilontarkan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno beberapa waktu yang lalu. Alasan Amien Rais dicap sebagai pengkhianat adalah karena ulahnya mengamandemen beberapa pasal di Undang-Undang Dasar 1945.
Kalau hanya perkara mengamendemen beberapa pasal UUD 1945, hemat penulis, itu tidak bisa dijadikan landasan seseorang untuk mengatakan bahwa Amien Rais adalah pengkhianat. Toh, pasal-pasal yang diamandemen juga ditujukan untuk kemaslahan bangsa Indonesia. Akan sangat aneh, jika seorang Sri Bintang yang bisa dibilang sudah menjadi partner dan sohib Amien Rais juga tega mengecam Amien Rais sebagai pengkhianat. Lagi-lagi ada apa?
Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan bahwa di Indonesia tidak akan ada kebebasan demokrasi seperti saat ini jika tanpa adanya peran seorang Amien Rais. Hal itu bisa kita lihat saat Amien Rais menanggapi kritikan aktivis 1998, salah satunya Sri Bintang Pamungkas yang saat ini sedang semangat menyebut Amien Rais bukanlah bapak reformasi, melainkan pengkhianat.
Eddy Soeparno juga mengaku heran atas sikap Sri Bintang Pamungkas dan Desmond Mahesa. Ssebab Eddy merasa, tanpa kehadiran lokomotif reformasi seperti Amien Rais di Mei 1998 itu, mungkin bisa dibilang mustahil kebebasan demokrasi bisa kita nikmati hingga seperti saat ini. Kita semua tentu tidak tahu, apa yang melatarbelakangi adanya pendapat tersebut dari seorang Desmond dan Sri Bintang, demikian juga pengakuan dari Eddy Soeparno.