Ambulu, Jember (29/07/2023) - Desa Ambulu merupakan desa yang terletak di bagian selatan Kabupaten Jember. Desa Ambulu memiliki jumlah penduduk sebesar 11.063 jiwa, dimana sebagian besar masyarakat Desa Ambulu bermatapencaharian sebagai pedagang atau pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Kemendesa, 2023). Namun sayangnya, berdasarkan data pada website Sistem Informasi Desa Kemendesa, banyaknya pelaku UMKM di Desa Ambulu belum cukup meningkatkan perekonomian desa, sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Desa Ambulu tidak merata.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif 035 kepada perangkat Desa Ambulu, ditemukan bahwa salah satu penyebab tidak meratanya pertumbuhan ekonomi desa adalah masih banyaknya pelaku UMKM yang mengalami kendala dalam melakukan kegiatan pemasaran. Para pelaku UMKM masih banyak yang melakukan pemasaran secara konvensional karena kurangnya kemampuan dalam menggunakan teknologi digital. Kendala ini juga dialami oleh Ibu Hariyani, selaku pemilik UMKM batik tulis dan ecoprint.
Kelompok 035 KKN Kolaboratif sebelumnya telah melakukan survei ke lokasi UMKM batik tulis Ibu Hariyani pada minggu pertama penerjunan. Berdasarkan hasil survei kepada Ibu Hariyani, ternyata beliau sebelumnya pernah melakukan pemasaran produknya secara online namun ternyata belum mendapatkan customer sama sekali. Hal ini berjalan kurang lebih selama 2 tahun hingga akhirnya Ibu Hariyani memutuskan untuk menutup online shop-nya. Hasil survei ini membuat kelompok 035 KKN Kolaboratif berinisiatif untuk membantu Ibu Hariyani menghidupkan kembali pemasaran produk secara digital, yang dimulai dari belajar proses pembuatan salah satu produk Ibu Hariyani, yaitu ecoprint.
Kegiatan belajar pembuatan ecoprint dilakukan oleh Kelompok 035 KKN Kolaboratif pada hari Jumat, 28 Juli 2023 di kediaman sekaligus rumah produksi batik Ibu Hariyani, di Dusun Langon, Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Kegiatan ini diawali dengan menyiapkan kain yang akan digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan ecoprint. Setelah kain siap untuk digunakan dalam proses selanjutnya, mahasiswa KKN menyiapkan bahan-bahan seperti dedaunan yang diambil dari lingkungan sekitar. Daun-daun yang biasa digunakan oleh Ibu Hariyani untuk pembuatan ecoprint yaitu daun jarak dan daun jati. Namun, mahasiswa juga berinisiatif untuk menggunakan daun mengkudu karena tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya untuk dijadikan wedang bentis yang menjadi salah satu ciri khas Desa Ambulu. Setelah proses pencarian bahan dilakukan, mahasiswa melanjutkan pembuatan ecoprint dengan menempel dedaunan pada kain yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada tahap pembuatan ini, Ibu Hariyani menyerahkan sepenuhnya kepada mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 035 untuk membuat desain ecoprint yang baru. Setelah mahasiswa selesai mendesain ecoprint, kain siap untuk dilakukan proses steaming (kukus) selama 2 jam. Tahapan ini menjadi tahapan terakhir dalam pembuatan ecoprint.
Kain yang telah dilakukan proses steaming, perlu untuk diangin-anginkan sebagai tahapan pengeringan dan agar motif ecoprint menjadi lebih nampak terlihat. Kelompok 035 KKN Kolaboratif berharap agar motif baru ecoprint ini menjadi awal mula kesuksesan batik Ibu Hariyani di dunia pemasaran digital dan dapat menjadi produk khas Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
DPL: Ajeng Pramesthy Hardiani Kusuma, S. H., M. Kn.
KKN Kolaboratif 035 Jember (Universitas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas PGRI Argopuro, dan Universitas Moch. Sroedji)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H