Lihat ke Halaman Asli

Fifit Nuraeni

Masiswi Universitas Garut ( Uniga )

Hedonisme pada Remaja

Diperbarui: 19 Juni 2023   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.Ajaran bahwa kesenangan adalah tujuan hidup dan kebaikan manusia yang tertinggi. Dengan kesenangan, para hedonis sejati berpegang pada pengakuan kenikmatankenikmatan yang tidak sempurna di dunia ini.

Hedonisme adalah turunan (derivasi) dari liberalisme. Pandangan hidup bahwa kesenangan adalah segalanya, bahkan hidup itu sendiri. Bagi kaum hedonis, hidup adalah tentang mencapai kesenangan material: sesuatu yang ilusif, sesaat, dan artifisial. Salah satu contoh hedonisme adalah foya-foya dan hura-hura. 

Dalam pikiran hedonisme , sebagian besar pendukung hedonisme adalah kelas menengah ke atas, karena mereka mungkin menghabiskan banyak uang untuk kesenangan mereka, tetapi mereka tidak terlalu peduli tentang apa yang paling penting bagi para pendukung hedonisme. 

Hedonisme adalah kesenangan. Berbelanja di mal menghabiskan banyak uang, berpesta di klub malam, mabuk-mabukan. Ini adalah efek dari sikap hidup yang menyenangkan atau hedonistik. Apalagi budaya hedonisme ini biasanya merupakan budaya Barat.

Pandangan ini muncul di Barat yang memuja kebebasan berperilaku. Jika  hedonisme dibiarkan terus menerus, maka akan menjadi racun bagi dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Memberi racun pada tubuh kampus merupakan karakter intelektual bagi mahasiswa dan cendekiawan. Budaya negatif ini menggerogoti rasa krisis generasi muda terhadap berbagai persoalan bangsa.

Setelah anda mengetahui apa itu hedonisme dan bagaimana pengaruhnya terhadap remaja, berikut beberapa cara mengatasi hedonisme:

  • Mengubah mindset konsumtif menjadi produktif
  • Kita harus melihat sesuatu berdasarkan produktivitasnya. Pertimbangkan manfaat saat ini dan masa depan.
  • Menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang bersenang-senang
  • Kita  manusia harus mengerti bahwa hidup selalu berputar.
  • Tetapkan tujuan dan rencana keuangan jangka panjang
  • Dengan merencanakan tabungan untuk masa depan
  • Batasi diri anda dalam self-reward
  • Self-reward sering membawa kita ke gaya hidup hedonistik. Maka cara mengatasi hedonisme adalah dengan membatasi diri dari melakukan self-reward
  • Buat daftar semua pengeluaran dan pemasukan
  • Gaya hidup hedonistik dikaitkan dengan sifat boros. Oleh karena itu, cara mengatasi hedonisme adalah dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Dengan cara ini anda dapat mengelola keuangan anda dan  hidup hemat.
  • Selektif dalam berteman
  • Lingkungan menjadi faktor penting yang mempengaruhi gaya hidup kita. Karena itu, cobalah untuk selektif dalam memilih lingkaran teman Anda. Hindari lingkaran sosial yang mendorong anda untuk mempromosikan gaya hidup mewah.

Hal ini  ironis mengingat mahasiswa adalah generasi penerus bangsa dan harapan segalanya ada di pundak mahasiswa. Mahasiswa yang terpengaruh budaya konsumtif, yang sulit melepaskan diri dari pengaruh teman-temannya yang sama-sama konsumen, lambat laun kehilangan kemampuan berpikir, bernalar, dan menganalisis. 

Akibatnya, kita berisiko kehilangan generasi penerus yang cerdas, idealis, kritis, dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang muncul. Lebih luas lagi, negara kita terancam kehilangan pemimpin yang dapat dipercaya untuk memimpin bangsa, yang pada akhirnya dapat menyebabkan negara kita  mudah dikuasai oleh negara lain.

Hal ini sangat penting dalam teori IPS, yaitu interaksi suatu kelompok  mempengaruhi individu lain, dimana kelompok tersebut memberikan pengaruh buruk pada individu yang tidak terbiasa dengan budaya luar. Ada kesenjangan sosial di antara mereka, karena beberapa kelompok mengikuti hedonisme, yang kemudian mempengaruhi individu. Kelompok kelas atas  menindas kelas menengah sehingga menimbulkan interaksi negatif yang melanggar norma dan budaya.

Demikian pembahasan dari saya tentang apa itu hedonisme. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline