Lihat ke Halaman Asli

Fifin Nurdiyana

TERVERIFIKASI

PNS

HIV dan Sifilis Meningkat, Antara Hak Anak, Perilaku Sehat Orangtua, dan Pro Kontra Kondom

Diperbarui: 12 Mei 2023   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi HIV/AIDS| Dok Shutterstock via Kompas.com

Baru-baru ini kita cukup dikejutkan dengan berita meningkatnya kasus HIV dan sifilis. Dan yang lebih membuat miris, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui laman media sosialnya mengatakan bahwa penularan HIV dan sifilis didominasi oleh kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT).

Dalam kurun waktu tahun 2016 hingga tahun 2022, peningkatan kasus sifilis mencapai 70 % dari 12 ribu kasus melonjak menjadi 21 ribu kasus, di mana 60 %-nya adalah ibu hamil. Dari angka tersebut, IRT menyumbang angka penularan paling tinggi, yaitu 69-80 % melalui proses kehamilan dan melahirkan (Kemenkes RI)

Sementara itu, data Kemenkes RI lainnya menyebutkan ada 35 % IRT yang terinveksi HIV. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kelompok lain seperti suami pekerja seks, kelompok man sex with man, dll. Dari angka ini, maka diketahui persentase dampak penularan oleh IRT mencapai 45 % melalui proses kehamilan dan kelahiran bayi dengan HIV.

Seperti diketahui, HIV dan sifilis merupakan penyakit menular seksual yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan secara langsung dari ibu ke anaknya serta dapat terjadi saat proses mengandung, melahirkan dan menyusui.

Tentu saja hal ini akan berisiko tinggi bagi anak dengan ibu yang HIV dan sifilis, kalau tidak kematian, abortus, kecacatan, maka bayi akan menyandang HIV sepanjang hidupnya dan mengalami Sifilis Kongenital.

Perilaku seks berisiko yang dilakukan oleh orangtua akan menjadi pisau tajam bagi anak, yang siap melukai dan mencederai kelangsungan hidup sang anak, baik secara kondisi kesehatan fisiknya maupun kondisi kesehatan mentalnya. Akibat perbuatan orangtuanya, anak akan turut menanggung dampak buruknya.

Rendahnya Pengetahuan dan Kepedulian pada Ibu Hamil, Rentan Penularan HIV dan Sifilis

Tidak dapat dimungkiri, tingginya angka penularan HIV dan sifilis justru didominasi oleh IRT melalui proses kehamilan dan melahirkan. Ibu yang positif HIV dan sifilis maka akan melahirkan bayi dengan kondisi yang sama, atau bahkan dengan kompleksitas yang lebih berat.

Data menunjukkan, hanya 55 % ibu hamil yang bersedia untuk di tes HIV. Dari angka tersebut, ada 7.153 ibu hamil yang dinyatakan positif HIV dimana 76 %-nya belum mendapat pengobatan ARV.

Senada dengan HIV, hanya 25 % ibu hamil yang melakukan skrining sifilis dan diketahui sebanyak 5.590 ibu hamil yang positif Sifilis. Dari angka ini, 60 %-nya belum mendapatkan pengobatan (Kemenkes RI)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline