Lihat ke Halaman Asli

Fifin Nurdiyana

TERVERIFIKASI

PNS

Generasi Muda, Agent of Change untuk Indonesia Bersih

Diperbarui: 20 Februari 2021   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi green jobs (dokpri/diolah dari pixabay)

 "Beri aku seratus orangtua, maka akan kurobohkan gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia..." --- Soekarno

Ungkapan di atas menjadi gambaran betapa peran generasi muda dalam pembangunan sangat penting. Pemikiran yang revolusioner, berpendidikan, tenaga yang tangguh serta wawasan yang luas menjadikan generasi muda sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. 

Mewujudkan Indonesia maju adalah sia-sia jika tidak melibatkan generasi muda di dalamnya. Oleh sebab itu, generasi muda harus dirangkul untuk bersama-sama berupaya mewujudkan Indonesia maju.

Di era milenial yang serba digital saat ini, generasi muda bukan lagi sosok yang dianggap sebelah mata. Keberadaannya diyakini dapat menjadi agen perubahan (agent of change) ke arah peradaban yang lebih baik. Dengan menjadi agen perubahan, generasi muda dapat mengedukasi generasi muda lainnya agar dapat turut berpartisipasi aktif dalam mendukung pembangunan.

Perkembangan Isu Sampah di Indonesia

Sampai saat ini sampah masih menjadi salah satu isu utama di Indonesia bahkan di dunia. Berbagai macam kebijakan telah diupayakan pemerintah sebagai stakeholder dalam penanganan masalah sampah, namun faktanya sampah masih menjadi masalah besar yang dapat mempengaruhi laju pembangunan Indonesia.

Masalah sampah bersifat sangat kompleks. Bukan hanya terkait dengan pencemaran udara, tapi juga memberi dampak yang buruk bagi keberlangsungan lingkungan, kesehatan, sektor pariwisata hingga menjadi penyebab utama terjadinya bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dll.

Bahkan, masih segar di ingatan kita, bagaimana tragedi longsor sampah Leuwigajah (Jawa Barat) terjadi akibat volume tumpukan sampah yang berada di ambang batas normal, dimana gas metan yang berada di dalam gunungan sampah tersebut meledak. Akibatnya, sebanyak 150 orang meninggal dunia tertimbun longsoran sampah tersebut.

Sudah banyak aksi dilakukan oleh para aktivis dan relawan untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah sampah di Indonesia. Meski memiliki cara dan metode yang berbeda-beda, namun muaranya tetap sama, yaitu bagaimana agar sampah tidak lagi menjadi masalah dalam kehidupan kita.

Namun, lagi-lagi fakta di lapangan masih menunjukkan bahwa masalah sampah masih belum juga mengalami perubahan signifikan ke arah yang lebih baik. Tentu saja, hal ini sangat berkaitan erat dengan tingkat kesadaran masyarakat kita. Selama tingkat kesadaran masyarakat masih rendah dalam menyikapi masalah sampah, maka selama itu juga masalah sampah di Indonesia tidak akan menemukan titik terang dalam penanganannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline