Lihat ke Halaman Asli

Fifin Nurdiyana

TERVERIFIKASI

PNS

Citra ASN Membaik Melalui Sinergi Positif Masyarakat

Diperbarui: 11 Juni 2019   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi sidak hari ini 10/06/2019 (sumber: dokpri)

Hari ini pertama masuk kantor setelah libur lebaran. ASN disibukkan dengan tugas sidak ke perangkat daerah dan membuat laporan berita acara untuk disampaikan ke pusat. 

Kebetulan saya bekerja di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten yang masuk dalam tim penegak disiplin, sehingga saya juga harus turun ke lapangan untuk mengecek secara langsung kehadiran para ASN. Alhamdulillah, di lokasi saya sidak tidak ada ditemukan ASN yang tidak masuk kerja tanpa keterangan. Semua hadir dan siap melaksanakan apel pagi.

Seperti diketahui, kedisiplinan ASN sangat menjadi sorotan di mata masyarakat umum. Citra negatif kerap menyelimuti nama ASN kita. Mulai dari tingkat kehadiran yang rendah, etos kerja yang buruk, layanan masyarakat yang masih kurang bahkan sampai pada sorotan mengenai aktifitas ASN di jam kantor pun dianggap masih belum baik.

Beberapa kasus-kasus pidana dan perdata yang menyeret nama ASN seperti digeneralisasi sehingga ASN dicap negatif oleh kalangan masyarakat umum. Padahal, laiknya pekerjaan selain ASN, semua itu sebenarnya hanya melibatkan oknum-oknum tertentu saja. Tidak seluruh ASN bermasalah. Bahkan, saat ini masyarakat harus mengenal sosok ASN milenial yang aktif, kreatif, inovatif dan senantiasa memberikan layanan prima pada masyarakat.

Reformasi birokrasi yang terus digencarkan oleh pemerintah mencetak insan-insan abdi negara yang memiliki etos kerja tinggi. Masalah kedisiplinan yang kerap dikeluhkan oleh berbagai kalangan, kini mulai dijawab dengan hadirnya inovasi-inovasi terbaru yang memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga ASN tidak bisa main-main lagi dengan urusan kedisiplinan. 

Salah satunya melalui aplikasi E-Kinerja dan Fingerprint. Keduanya saling terintegrasi secara online sehingga tidak dapat dilakukan manipulasi atau kecurangan-kecurangan lagi tentang kedisiplinan kehadiran dan kinerja. 

Dengan rumus-rumus yang terkunci rapat, maka tunjangan kinerja yang didapatkan oleh masing-masing ASN akan berbeda, sesuai dengan beban kerja yang telah dilakukan serta nilai-nilai kedisiplinan yang dimiliki. Jika beban kerjanya tinggi, aktifitas kinerjanya banyak dan tingkat kehadiran baik, maka otomatis angka tunjangan kinerjanya lebih banyak ketimbang yang beban kerjanya rendah, aktifitas kerja sedikit dan tingkat kehadiran yang kurang.

Upaya terus-menerus dalam peningkatan kinerja ASN harus diapresiasi sebagai upaya positif dalam penyelenggaraan negara yang lebih baik. Sebagai abdi negara, keberadaan ASN merupakan tulang punggung negara dalam melangsungkan jalannya pemerintahan baik secara administratif maupun layanan kepada masyarakat. Kinerja ASN yang baik maka akan membentuk pemerintahan yang baik juga.

Meski dipenuhi dengan cibiran dan anggapan yang kurang baik, namun faktanya profesi sebagai ASN masih menjadi primadona di Indonesia. Terbukti pembukaan seleksi CPNS selalu membeludak oleh peminat. 

Oleh karena itu, pemerintah tidak ingin cap buruk ASN terus berkembang dengan menyajikan seleksi CPNS yang lebih ketat dan transparan. Hal ini, selain untuk memperbaiki citra diri ASN, juga sebagai langkah untuk menciptakan generasi-generasi ASN yang memiliki kompetensi di bidangnya sehingga dapat menjadi SDM yang berkualitas di era milenial saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline