Lihat ke Halaman Asli

Fifin Nurdiyana

TERVERIFIKASI

PNS

Bersama LPSK, Saksi dan Korban KDRT Tak Perlu Takut Lagi Melapor

Diperbarui: 13 November 2018   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (sumber:http://www.yeniposta.de)

Tangannya gemetar. Bibirnya kelu. Sebagian wajah ayu dan hidungnya tampak dihiasi bekas-bekas darah yang telah mengering. Sorot matanya tajam namun terlihat menciut karena lebam tepat di sisi kanan pelupuk sampai ke pelipis. Perempuan itu sesekali tertunduk lesu. Dapat terbaca dengan jelas, kegundahan dan rasa takut yang berkecamuk di hatinya.

 "kapan kejadiannya mbak ?" tanya ibuku sambil membelai rambut perempuan malang itu

"tadi pagi buk..." jawabnya pelan

"gimana kejadiannya ?" tanya ibu hati-hati

Perempuan itu semakin terisak, "suami saya memukul, menendang, melempar saya...saya juga nyaris disiram air panas bu...lalu saya berusaha lari dan alhamdulillah saya berhasil...saya minta bantuan anak ibu dan diantar kesini..."

 "Ya allah mbak...kasihan sekali..." ucapku lirih

"mbak nya lapor polisi aja ya...biar divisum...saya temenin..." ibuku menawarkan diri

Aku mengangguk cepat, "iya mbak...ini udah kasus KDRT loh...dan lihat luka-luka mbak jelas ini kekerasan berat..."

Perempuan itu menggeleng, "nggak usah..."

"kenapa mbak ?" tanyaku

"saya takut mbak...suami saya punya banyak teman...saya nggak berani..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline