Tak terasa lebaran sudah tinggal menunggu hari. Segala persiapan tradisi untuk menyambutnya sudah hampir 100%, mulai dari berbagai macam kue lebaran, baju baru untuk lebaran, segepok uang baru untuk salam tempel, membersihkan rumah, memesan bahan masakan untuk dimasak di malam lebaran, dll. Kebetulan tahun ini saya tidak ada acara mudik, hanya berencana untuk keliling ke saudara-saudara terdekat saja, selebihnya ya di rumah saja menunggu kerabat yang akan datang bersilahturahmi. Karena itulah, persiapan terakhir jelang lebaran adalah membersihkan rumah, menyiapkan kue-kue dan memasak makanan.
Selain persiapan tradisi lebaran, saya juga mempersiapkan diri untuk hal ibadah di hari raya. Mulai dari membayar zakat fitrah, mencuci peralatan sholat keluarga, merencanakan akan sholat ied dimana serta menjaga hati dan lisan dengan harapan agar di lebaran nanti dapat meraih apa yang dinamakan "kembali fitri".
Dan di malam lebaran, biasanya saya melantunkan gema takbir sebagai ungkapan rasa syukur dan mengumandangkan kebesaran nama Allah SWT. Meski tidak ikut takbiran keliling, tapi saya tetap melantunkan gema takbir di mana saja termasuk di rumah sambil mempersiapkan untuk beribadah sholat ied esok pagi, tepat di hari raya.
Karena saya tidak mudik, mungkin persiapan jelang hari raya tidak serepot mereka yang mudik. Saya hanya lebih berkonsentrasi mempersiapkan diri untuk momen silahturahmi bersama kerabat dan sanak saudara di hari raya nanti.
Meski demikian, saya tetap menjalaninya dengan santai dan tidak menjadikannya sebuah beban. Di malam takbiran, saya tetap bisa bercengkerama dengan sahabat dan keluarga. Saya tetap bisa menikmati keramaian jalan di malam takbiran. Saya tetap bisa seseruan bermain kembang api dengan anak-anak. Saya juga masih bisa keluar minum kopi sebentar untuk sekadar menikmati angin malam bersama suami. Intinya, saya sudah mempersiapkan tradisi menyambut lebaran jauh-jauh hari dan ketika mendekati hari H lebaran, ya saya tinggal menyempurnakannya saja.
Namun, yang tidak kalah pentingnya, jangan lupa untuk mempersiapkan kesehatan kita, menjaga stamina agar tetap bersemangat hingga selesainya ritual tradisi di hari lebaran. Seperti kita tahu, tradisi lebaran sangat menyita energi dan stamina kita. Tradisi keliling bersilahturahmi dari satu kediaman ke kediaman lainnya selama satu harian penuh (bahkan ada yang berlanjut hingga di hari raya kedua) serta mencicipi berbagai hidangan hari raya dapat membuat stamina kita drop karena kelelahan atau kadar kolesterol yang meningkat seketika.
Karena itulah, persiapkan diri dan stamina kita untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama hari raya. caranya bisa dengan mengkonsumsi vitamin, beristirahat dengan cukup, perbanyak minum air putih dan biasakan psikologis berada pada kondisi yang rileks (tidak tegang) sehingga dapat menjadi sugesti diri untuk tetap sehat selama lebaran.
Bagi yang memiliki riwayat kolesterol, ada baiknya persiapkan obat-obatan yang dapat mencegah atau mengantisipasi keadaan kolesterol kita atau membentengi diri agar tahu batasan-batasan mana yang harus dijaga sehingga dapat mengontrol makanan apa saja yang masuk ke tubuh kita.
Demikianlah beberapa persiapan jelang lebaran yang biasanya saya lakukan bersama keluarga. Persiapan ini tentu saja bertujuan untuk menyambut hari kemenangan dengan pengharapan agar lebaran dapat menjadi momen yang membahagiakan bagi saya dan keluarga serta seluruh kerabat dan sanak saudara baik dari segi tradisi, kesehatan maupun ibadahnya. Semoga lebaran tahun ini menjadi lebih baik. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H