“aku ingin jadi ahli gizi agar Bangsa Indonesia terbebas dari yang namanya gizi buruk dan busung lapar…rakyat Indonesia harus sehat dan bisa selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi…”
Itu adalah jawaban adikku saat dulu aku tanya kenapa dia pilih jurusan gizi di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Jawaban yang jujur dan sangat idealis menurutku. Di saat yang lain berharap ingin bisa mendapat pekerjaan popular dengan bayaran tinggi, adikku justru ingin jadi ahli gizi dan bercita-cita ingin membebaskan Indonesia dari permasalahan gizi buruk dan busung lapar.
Kini, adikku sudah menjalani kuliahnya selama tiga tahun. Artinya butuh kurang lebih setahun lagi untuk bisa lulus dan mendapat gelar sarjana gizi. Bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan kuliahnya. Aku tahu, adikku harus berjuang berjibaku dengan tugas kuliah, praktikum dan lain sebagainya. Apalagi ia harus mandiri hidup nge-kos karena kampusnya berada di luar kota.
Tidak bisa dipungkiri, akses internet menjadi “menu” wajibnya dalam perjuangan menyelesaikan kuliah. Apalagi, di semester-semester akhir ini ia harus mulai menulis skripsi yang artinya ia harus menambah “porsi” internet dalam kesehariannya. Mulai dari mendownload jurnal, mencari referensi tulisan, mencari second opinion terhadap proposal penelitiannya, membuka link untuk sponsor beasiswa S2-nya kelak, attachment naskah skripsi melalui email kepada dosen pembimbing dan berbagai pihak sponsor penelitian hingga membuat draft publikasi jurnal penelitian. Dan kamu tahu ? itu semua hanya dapat dilakukan melalui akses internet !
Wow banget ya urgenitas internet bagi seorang calon ahli gizi seperti adikku…trus masa iya sih gara-gara kebutuhan internet yang tinggi adikku bakal terkendala dan gagal mendapat gelar sarjananya ? dan Indonesia bakal kehilangan calon ahli gizinya yang sangat idealis ingin mengabdi untuk bangsa ini ?
Tidak ! adikku harus lulus dan berhasil menggapai cita-citanya. Indonesia patut bangga karena (ternyata) masih ada generasi muda bangsa yang punya komitmen ingin menjadikan Indonesia lebih baik…di saat kita terkadang sudah hopeless dengan keberadaan generasi muda saat ini, ternyata masih ada harapan yang tumbuh diantara puing-puing keputusasaan…
Pas banget momennya…kalau aku dapat paket internet unlimited gratis selama setahun penuh, jelas aku akan gunakan semaksimal mungkin untuk support memenuhi kebutuhan internet adikku. Pokoknya adikku setiap hari bebas download jurnal, cari referensi, buat proposal penelitian, email activities sampai menyelesaikan publikasi jurnalnya dan pada akhirnya dapat ujian skripsi. Adikku nggak perlu lagi susah payah pulang larut malam karena harus berkutat di warung internet (warnet). Cukup duduk manis di kamar kos dan semua tugas perkuliahan dapat dihandle dengan mudah dan cepat melalui paket internet unlimited gratis.
Bayangkan, dari akses internet gratis selama setahun adikku bakal bisa menyelesaikan kuliahnya (lebih cepat) dan Indonesia bakal punya ahli gizi yang bisa diandalkan untuk memajukan Indonesia dengan berkomitmen membebaskan Indonesia dari yang namanya gizi buruk dan busung lapar ! amazing !
Meski baru berawal dari impian tapi at least ini sudah menjadi warming up bagi para stakeholder, siapapun itu untuk turut peduli dengan pendidikan generasi muda bangsa, salah satunya memberi fasilitas akses internet gratis bagi mereka yang membutuhkan. Aku berharap ini tidak berhenti di impian semata tapi juga diwujudkan secara nyata…dan adikku bisa menjadi salah satu yang beruntung mendapat fasilitas paket internet unlimited gratis selama setahun itu…semoga !
sumber gambar :
- kabarnesia.com
- maxmanroe.com
- kaltim.tribunnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H