WONOSOBO- Sabtu (30/1) Mahasiswa TIM I KKN UNDIP di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo memperkenalkan olahan ekstrak akar purwaceng menjadi minuman dalam bentuk ready to drink. Desa Sikunang merupakan daerah dataran tinggi yang cocok untuk bertanam purwaceng. Purwaceng dapat tumbuh subur di dataran tinggi ini. Namun, banyak masyarakat Desa Sikunang banyak yang belum mengetahui mengenai pengolahan purwaceng.
"Jadi masih banyak masyarakat di Desa Sikunang yang beranggapan menanam purwaceng sulit dan membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan tanaman lain seperti kertang, wortel dan sayur-sayuran lain. Padahal tanah di Dataran Tinggi Dieng sangat cocok untuk ditanami purwaceng. " Ujar Fifi Dian Anggraeni, mahasiswa Tim I KKN Undip Desa Sikunang.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perawatan tanaman purwaceng, penjualannya, dan proses pengolahannya juga membuat masyarakat enggan untuk menanam tanaman tersebut. Biasanya purwaceng hanya diolah dalam bentuk bubuk atau kering. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip, Fifi Dian Anggraeni yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan dosen pembimbing Bapak Ir. R. TD. Wisnu Broto, M.T., mencoba membuat suatu inovasi produk olahan yaitu pembuatan minuman ekstrak akar purwaceng dalam bentuk ready to drink.
Proses pembuatan ekstrak akar purwaceng ini terbilang mudah, bahan yang dibutuhkan yaitu purwaceng, gula, air, dan botol kemasan. Pembuatannya dilakukan dengan mencuci bersih dan memisahkan akar purwaceng serta daunnya. Selanjutnya memasukkan akar purwaceng kedalam botol dan merebus daun purwaceng yang ditambahkan dengan gula. Kemudian menyaring larutan purwaceng dan menuangkan ke dalam botol botol kemasan. Terakhir melakukan pasteurisasi produk purwaceng tersebut dapat awet dan tahan lama. Minuman ekstrak akar purwaceng siap diminum
"Diharapkan dengan adanya inovasi ini banyak masyarakat yang lebih memanfaatkan purwaceng mengingat banyaknya manfaat purwaceng dan tingginya harga penjualan olahan purwaceng sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Sikunang" Ujar Fifi Dian Anggraeni, Mahasiswa KKN Undip.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H