Dimasa sekarang seringkali kesehatan menjadi hal yang keterbelakangan dikalangan remaja, seakan-akan remaja tidak perduli tentang kesehatan diri, sedangkan di masa remaja seharusnya sudah melatih diri akan kesehatan yang sangat penting untuk masa depan.
Merujuk Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk berusia pada rentang 10 hingga 18 tahun. Yang mana usia tersebut merupakan momen penting bagi perkembangan fisik, kemampuan berpikir, moral, dan kreativitas pada manusia. Sehingga, perhatian khusus perlu diberikan pada seseorang ketika menginjak usia remaja.
Untuk meningkatkan kualitas hidup pastinya setiap orang memerlukan lima kelompok zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Disamping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Status gizi pada remaja perlu ditingkatkan karena dimasa inilah kebutuhan tubuh memerlukan asupan gizi yang baik untuk pertumbuhan remaja. Tingginya kebutuhan energi dan zat gizi lainnya pada remaja dikarenakan perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh.
Pada remaja yang sedang mengalami pertumbuhan fisik pesat serta perkembangan dan maturasi seksual, pemenuhan kebutuhan gizi merupakan hal yang mutlak. Defisiensi energi dan zat gizi lainnya yang terjadi pada masa ini dapat berdampak negatif yang dapat berlanjut sampai dewasa.
Berikut beberapa Masalah Gizi pada Kesehatan Remaja
1. Berdiet dan Terlambat Makan Akibat dari Body Image
Masa remaja merupakan masa dimana mempersepsi tubuh atau yang sering disebut Body Image. Pada remaja, body image digambarkan dengan persepsi seseorang yang merasa dirinya terlalu gemuk, terlalu kurus, berjerawat, kurang tinggi, kurang cantik, kurang berotot dan sebagainya.
Karena remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan dengan kecepatan yang berbeda pada masa pubertas, persepsi mengenai tubuhnya pun akan dinamis seiring dengan pengalaman fisik, dan lingkungan yang ia rasakan.
Seringkali body image pada remaja berdampak negatif pada kesehatannya, misalnya remaja yang tidak puas dengan bentuk tubuhnya yang gemuk, mereka melakukan berbagai cara agar terlihat ideal tetapi dengan cara yang tidak sehat. Upaya yang mereka lakukan tersebut seperti melakukan diet yang dikhawatirkan dengan cara yang salah.