Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Tidak Memandang Usia

Diperbarui: 28 November 2022   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

DOMPU,Pagi itu hari senin disaat saya pertama kali masuk sekolah dan duduk dibangku sd untuk pertama kalinya memulai pelajaran baru,dan duduk di kelas baru untuk pertama kalinya.Saat itu cuman satu hal yang bisa saya rasakan yaitu rasa takut,tidak ada orang untuk diajak berbicara,,ragu-ragu untuk keluar bermain mungkin karena saat itu masih belum bisa memberanikan diri

Setelah beberapa minggu masuk sekolah Alhamdulillah saya sudah memiliki banyak teman baik yang laki2 maupun yang perempuan,tetapi disini ada salah satu teman saya yang menarik untuk saya ceritakan,dia (perempuan),sangat baik menurut saya diantara teman saya yang lain,dia teman pertama saya saat sekolah pada kelas 1 sd,pulang sekolah selalu pulaang bareng,dan jajan bareng,

Disini saya akan sedikit menceritakan tentang teman saya ini,jadi dia ini bernama dinda apriliyani putri kami sama-sama masuk di sdn 27 manggelewa di kota dompu, dan pada saat itu umur kita terpaut 1 tahun mungkin seingat saya umurnya dia 7 tahun dan saya sekitaran 8 tahun.Dan pada saat untuk waktunya kita naik kelas di kelas 2 sd,saya bertanya2 kenapa teman saya ini tidak ikut naik kelas pada waktu itu,padahal dia saat itu cukup pintar dalam beberapa mata pelajaran,bukan cuman saya teman saya yang lain pun ikut menanyakan hal itu.Tapi rasa penasaran itu hanya sebentar saja ,saya lupa menanyakan hal itu kepada teman saya tersebut.

Alhasil saya baru menanyakanya pada saat saya duduk dibangku kelas 5 sd,saya bertanya "lia kenapa kamu kok nggk ikut kita naik kelas saat kelas 1 dulu,padahal kita bisa masuk smp bareng2 dengan teman yang lain, dan sih lia ini menjawab "saya sebenarnya mau naik kelas waktu itu cuman,saya belum memberanikan diri, karena umur saya yg masih kecil,dan saya juga takut akan mata pelajaran yang ada di kelas 2,3,4 dan seterusnya waktu itu" saya cuman bisa bilang "ooh itu yah alasanmu nggk ikut naik kelas".

Mungkin itu saja yang bisaaa saya ceritakan mengenai teman saya ini,terima kasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline