Lihat ke Halaman Asli

Contoh Teks Drama

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CINTA BERBALAS LUKA

Malam ini Nina terlihat sedih. Adik Nina yang umurnya tidak terlalu jauh jaraknya melihat kakaknya yang sedang bersedih dan termenung.

Tika: Kenapa kak Nina terlihat sedih?

Nina: Tidak. Aku hanya menunggu sms darinya. Dari tadi aku sms dia tapi tak kunjung datang juga balasannya.

Tika: Sudahlah kak, mungkin dia sedang sibuk.

Nina: Yah semoga saja. Tapi aku punya firasat tidak enak.

Tita: Sudah jangan dipikirkan lagi. Keluar yuk kak beli camilan dan pinjam DVD, biar tidak kepikiran sama mas Mirsa. ( Menggoda )

Nina: Tapi kan ini hari Sabtu. Setidaknya beri kabar saja aku tak akan khawatir. Tapi mungkin perkataanmu benar. Ya sudah ayo keluar. Bosan di rumah.

Akhirnya mereka berdua pun pergi. Setelah sampai di rumah, mereka menonton film. Hari sudah larut menunjukkan pukul 22.30. Mereka berdua pun pergi ke kamar. Handphone Nina berbunyi tiba-tiba.

Nina: Apa?? (Sambil menangis dan membaca sms )

Tika: Ada apa kak? Kok nangis? Cerita dong kak. ( Mendekati Nina )

Nina: Dia memutuskan aku dik. Dia tidak bisa menemaniku lagi. ( Sambil memberikan sms yang baru dibaca Nina )

Tika: Dasar lelaki kurang ajar. Memangnya kakak membuat kesalahan apa sampai dia memutuskan hubungan?

Nina: Aku tidak melakukan kesalahan apa-apa. Pantas saja akhir-akhir ini dia tidak memperhatikanku lagi. Sikap dia berubah ke aku. Baru sebentar aku merasakan senang, sekarang aku harus merasakan kesedihan ini.

( Sambil menangis )

Tika: Sudah kak. Jangan pernah mengeluarkan air mata untuk seorang lelakiyang sudah menyakiti kakak. Di dunia ini masih banyak lelaki yang baik dan mau menghormati wanita. (Dengan nada kesal )

Semalaman penuh Nina tidak dapat berhenti menangis. Sampai matanya terlihat sangat sembab. Dan keesokan harinya saat Nina berangkat ke sekolah, ia melihat Mirsa berboncengan dengan seorang perempuan.

Nina: Jadi dia yang membuatmu memutuskan hubungan kita? Dasar lelaki pecundang! Beraninya main belakang. (Mengendarai sepeda motornya dengan keras )

Setelah kejadian itu Nina kurang bisa percaya dengan para lelaki. Kejadian ini membuatnya belajar bahwa tidak semua lelaki itu baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline