Lihat ke Halaman Asli

Fidya Rizky

Bersekolah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Teori Belajar: Aliran Humanistik dan Konstruktivistik

Diperbarui: 27 April 2021   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi belajar (www.farah.id)

Selain aliran kognitif dan behavioristik ada juga aliran humanistik dan konstruktivistik. Disini saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang kedua aliran tersebut.

ALIRAN HUMANISTIK

Teori humanistik sendiri memiliki arti sebagai pembelajaran yang memfokuskan pada individu, dimana manusia sebagai pusat utama pembelajaran. Dalam pandangan humanis, manusia memegang kendali terhadap kehidupan dan perilaku mereka, serta berhak untuk mengembangkan sikap dan kepribadian mereka. Belajar juga bertujuan untuk menjadikan manusia selayaknya manusia, keberhasilannya ditandai bila seseorang diajarkan mengenali dirinya dan lingkungan sekitarnya dengan baik.

Ada beberapa tokoh yang menganut ajaran Teori Belajar Humanistik, yaitu :

  • Abraham Maslow

Abraham Maslow lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Maslow adalah seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran humanistik. Maslow terkenal dengan teorinya tentang Hierarki Kebutuhan Manusia. Maslow sangat yakin bahwa manusia berprilaku guna mengenal dan mengapresiasi dirinya sebaik-baiknya. Menurut Hierarki kebutuhan Maslow, pemuasan kebutuhan seseorang dimulai dari yang terendah yaitu: 1)Fisiologis, 2)Rasa aman, 3)Cinta dan rasa memiliki, 4)Harga diri, 5)Aktualisasi diri.

  • Carl Rogers

Carl Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois, Amerika Serikat. Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien. Rogers pernah mendapatkan gelar Ph.D, di bidang psikologi klinis pada Society for the prevention of Cruelty to Children. 

Menurut Carl Rogers menyatakan bahwa tidak ada paksaan atau tekanan dalam belajar. Dengan maksud guru tidak membuat rencana dalam pembelajaran untuk siswa, tidak memberi kritik atau mengkritik pekerjaan siswa kecuali apabila siswa memintanya. Dalam bukunya "Freedom to Learn", ia memperkenalkan beberapa prinsip-prinsip belajar humanistik, diantaranya: 

1) Manusia itu memiliki kemampuan untuk belajar secara alami, 2)Belajar yang bermakna terjadi apabila dirasakan oleh siswa mempunyai relevansi dengan maksudnya sendiri, 3)Belajar yang melibatkan suatu perubahan yang ada didalam tanggapan mengenai dirinya, dianggap mengancam dan cenderung akan ditolak, 4)Pekerjaan-pekerjaan belajar yang dapat mengancam diri adalah sangat mudah untuk dirasakan dan mudah diasimilasikan apabila ancaman dari luar tersebut semakin kecil.

Jadi dalam teori humanistik ini bertujuan untuk menjadikan manusia selayaknya manusia, keberhasilan belajar ditandai bila siswa dapat mengenali dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya dengan baik. Teori humanistik itu mengupayakan untuk mengerti tingkah laku belajar menurut pandangan siswa dan bukan dari pandangan pengamat.

Aliran Konstruktivistik

Teori Konstruktivistik sebagai suatu teori yang bersifat kompleks. Konstruktivisme sendiri berhubungan dengan filsafat, psikologi, sosiologi, sains, dan pendidikan. Dalam pandangan konstruktivisme, siswa berperan sebagai pembentuk dan pentrasformasi pengetahuan. Dalam dunia pendidikan siswa harus mampu unutk menciptakan pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan struktur kognitif yang sudah mereka miliki dengan cara merevisi ulang pengetahuan baru selain dari pengetahuan yang sudah ada pada struktur kognitif mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline