Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Komunikasi Tetap Hangat Antara Orang Tua dan Anak di Era Digital

Diperbarui: 10 Juni 2024   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini kita berada di era digitalisasi dimana teknologi digital semakin maju dari hari ke hari. Adanya kemajuan ini mengubah banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari, termasuk cara kita berkomunikasi. Generasi muda saat ini tumbuh dengan dikelilingi oleh informasi dan akses yang mudah ke internet, adanya hal ini di satu sisi menciptakan banyak peluang tetapi tidak dapat dipungkiri juga di sisi lain menciptakan banyak tantangan-tantang baru di kehidupan. Dalam konteks komunikasi, kemajuan teknologi digital ini menuntut orang tua dan anak untuk beradaptasi dan menggunakan strategi atau taktik baru agar hubungan diantara orang tua dan anak tetap hangat dan harmonis.

Di era digital ini mulai muncul saluran-saluran komunikasi seperti media sosial, pesan instan, dan lain-lain yang memudahkan siapapun untuk sekedar bertukar pesan, melihat informasi, dan lain sebagainya di ponsel pintar atau perangkat media digital lainnya yang mereka punya. Di dalam hubungan keluarga, hal ini memudahkan orang tua dan anak untuk tetap terhubung meskipun sedang berjauhan. Namun, kemunculan teknologi ini juga menghadirkan kesulitan baru yang berpengaruh untuk hubungan antara orang tua dan juga anak. Membangun komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak di era digital adalah salah satu kesulitan atau tantangan yang dihadapi saat ini. Munculnya kecanduan digital yang dialami oleh anak-anak menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Anak-anak yang sudah dikenalkan dengan gadget lebih sering menghabiskan waktu di dunia digital dan cenderung kurang berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar seperti dengan keluarganya sendiri. Anak-anak yang sudah kecanduan digital tersebut lebih asik dengan dunia digital mereka dibandingkan dengan sekedar berbincang dengan orang tua mereka. Hal ini dapat mengganggu hubungan antara orang tua dan anak di dalam keluarga. Tidak hanya itu, adanya kemudahan akses dalam internet juga memunculkan tantangan tersendiri bagi anak-anak. Saat ini banyak konten-konten negatif seperti kekerasan, pornografi, dan konten negatif lainnya terpampang jelas yang menyebabkan anak-anak bisa saja dengan mudah terpapar konten negatif tersebut. Dan hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan memicu kesalahpahaman pada hubungan orang tua dan juga anak.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, dibutuhkan beberapa strategi khusus yang dapat diterapkan oleh orang tua, strategi khusus yang dapat dipertimbangkan yaitu :

1. Menjalin komunikasi terbuka antara orang tua dan anak

Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak adalah kunci utama dalam keharmonisan keluarga. Orang tua perlu mendorong anak-anak untuk menyampaikan perasaan, pikiran, pendapat dan lain-lain yang ada di dirinya tanpa rasa takut ataupun malu. Hal ini dilakukan agar hubungan diantara keluarga dapat terjalin harmonis karena tidak ada rahasia di antara orang tua dan anak. Selain itu, adanya komunikasi terbuka ini juga dapat membantu anak supaya mereka tidak merasa kesepian. Orang tua juga perlu memberikan feedback yang baik ketika anak bercerita agar anak merasa di dengarkan, merasa di temani, merasa didukung, yang pada intinya anak tidak akan merasa sendiri dan kesepian dalam hidupnya.

2. Menerapkan aturan penggunaan smartphone dan media digital lainnya.

Orang tua perlu menerapkan hal ini untuk mengantisipasi dampak negatif yang didapatkan oleh anak. Penerapan aturan ini dapat berbentuk seperti membatasi durasi penggunaan gadget, melarang menggunakan gadget pada saat makan atau kumpul keluarga, dan aturan-aturan lainnya yang dapat mendisiplinkan anak. Pembuatan aturan ini juga harus disertai penjelasan yang jelas kepada anak, agar anak tahu dengan diberlakukannya aturan ini ada tujuan di baliknya. Contohnya melarang penggunaan gadget saat makan dilakukan agar anak fokus pada makanannya dan menghindari hal-hal buruk seperti tersedak, tergigit, dan lain sebagainya.

3. Memberikan edukasi dalam mengakses dunia digital

Orang tua perlu membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengakses dunia digital. Pengetahuan dan keterampilan disini meliputi cara mengakses informasi di internet secara aman, cara mengenali mana informasi palsu dan mana informasi yang benar adanya, dan lain sebagainya. Dengan adanya bekal ini diharapkan anak-anak dapat menggunakan teknologi ini dengan bijak dan tentunya bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.

4. Membangun kedekatan yang lebih intens dan emosional antara orang tua dan anak

Di tengah era yang serba canggih dan serba digital ini, orang tua tetap perlu mempertahankan kedekatan dan keharmonisan keluarganya di dunia nyata. Orang tua harus membangun kedekatan yang intens dan juga emosional dengan para anak-anaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengobrol intens dengan anak, mendengarkan anak dengan penuh perhatian ketika mereka tengah berkeluh kesah, menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar hubungan diantara keluarga tetap hangat dan harmonis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline