Lihat ke Halaman Asli

Fidlia Mae sarah

Pemerhati Literasi

Puan dengan Ketulusan Hatinya

Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si A dengan Ketulusan Hatinya

Bagian I

Puan adalah anak yang penuh semangat dan bahagia. Dia selalu tersenyum dan memiliki banyak teman. Namun, di lingkungan rumahnya, dia menghadapi awal yang penuh dengan ejekan yang tak terduga.

Semua dimulai ketika Puan menghadiri pesta ulang tahun salah satu temannya di sekitar lingkungan mereka. Semua tampak berjalan dengan baik sampai malam itu ketika beberapa teman dari pesta tersebut memutuskan untuk mengejek Puan.

Mereka mulai mengolok-olok A dan membuat lelucon yang merendahkan.. Puan yang awalnya kaget dan terkejut, segera merasa takut dan bingung. Dia tidak tahu apa yang telah dia lakukan untuk membuat teman-temannya bertindak dengan begitu kejam.

Salah satu Teman: Wah, Puan kamu hadir juga disini?

Puan: iya (masih dengan suasana yang ceria)

Salah satu Teman : seharusnya anak keriting,hitam seperti kamu tak hadir Puan

Salah satu Teman: iyaa, siapa yang ingin berteman dengan mu Puan?

Puan: kalian kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?

Namun, kekerasan ini tidak berhenti di pesta itu saja. Teman-temannya terus mengganggunya ketika mereka bertemu di lingkungan mereka. Mereka melempari Puan dengan gulungan kertas sampah  dan benda-benda lainnya. Mereka terus membuat lelucon yang menghina dan mengancamnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline