Lihat ke Halaman Asli

Aku Hidup Dari Makanan Yang Kau Buang

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat pagi Saya dan Suami berboncengan naik motor keliling keliling ke pangkalan tukang becak atau mencari pemulung di sekitar komplek bagi bagi nasi bungkus dengan lauk ala kadarnya buat mereka sarapan. Terus,Saya lihat orang gila, mengorek ngorek tempat sampah di pinggir jalan. Matanya kelihatan sumringah saat menemukan makanan dan tanpa ba bi bu lagi langsung bles dilahapnya makanan itu. Ada dorongan untuk memberi nasi bungkus yang masih ada di tangan, sayangnya keberanian Saya tak cukup untuk mendekati orang gila tersebut. Entahlah bayangan masa kecil dulu masih membekas di kepala saat dicium Ra mui.

Sepanjang perjalanan pulang, kejadian tersebut memenuhi kepala Saya, bayangin saja kalau kita makan makanan sembarangan jangankan dari tempat sampah, makanan yang di kerubungi lalat atau nggak bersih membuat kita bisa sakit. Apakah itu keadilan ALLAH? Tetep memberikan kesehatan yang luar biasa pada orang gila meskipun makannya sembarangan. Hmmm

Inget tempat sampah, saya sedih sendiri. Gimana nggak? Wong kelakuan saya masih buruk dalam memperlakukan makanan, saya kadang suka membuang makanan ntah itu nasi atau makanan lain. Tanpa perasan bersalah. Padahal saat kecil dulu simbah sering nasehatin saya,”nduk ayo habiskan makananmu, kalau ndak ayamnya mati nanti” trus saya jawab dengan cengegesan “kita kan nggak punya ayam mbah” halah arek iki dikandani ngeyel kata simbah.

Sekarang Saya baru ngeh maksud simbah, mungkin saat itu Simbah mengajarkan saya supaya hidup berhemat, tidak membuang buang makanan dan beryukur dengan apa yang kita dapat. Bukankah masih banyak orang yang kelaparan, dan hidup dari belas kasihan orang lain? Nggak usah deh lihat yang diujung dunia, di kanan kiri kita masih banyak orang yang butuh pertolongan. Toh roda itu kehidupan itu terus berputar. Saat diatas, kita masih enak enakan bisa makan apa saja yang kita mau,uenakkkkkkkkkkk dan membuang apa saja yang kita nggak suka, coba kalau rodanya pas dibawah, mana nginjek TAHi lagi alamak..mak YOSSSSSSSSSSS Jueder glotak!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Apalagi setelah lihat video dari youtube ini, dimana seorang anak memungut gorengan yang jatuh utuk diberikan kepada adiknya tercinta. Saya yang aslinya memang gembeng, langsung dah menangis. Video ini bener bener menohok saya.



Yach..semoga saya bisa lebih baik, belajar dari tiap kesalahan.

Note:


arek iki dikandani ngeyel:Anak ini dikasih tahu masih ngeyel





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline