Lihat ke Halaman Asli

Fidiar_

Hello, welcome in this room. Enjoy and happy reading!

Puisi | Pesawat Kertas

Diperbarui: 15 Juni 2019   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict : Fidiar 

Raganya...
Seperti aroma teh yang belum sempat habis kucium aromanya
Pergi begitu saja...

Dan rumitnya,aku begitu hafal kemana ia akan melakukan kegiatannya

Jika di sepanjang waktu raganya menciptakan ruang yang tak sedikitpun dapat disinggahi raga lainnya

Ruang itu bercerita tentang raga yang bertahan walaupun banyak raga lainnya memilih untuk pergi

Di sebelah ruang tamu miliknya, terdapat ruang sederhana 

Disinilah raga miliknya pernah singgah

Di pojok kanan sana...

Tak ada lagi raga yang duduk santai sembari bersandar

Aku tak melihat lagi raga yang suka duduk tertunduk sembari asik bercengkrama dengan kertas kesayangannya

Kertas putih, pensil tumpul yang setiap pekannya menjadi teman bercengkrama dirinya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline