Lihat ke Halaman Asli

Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNNES Giat 3 Manfaatkan Daun Kelor sebagai Bahan Dasar Puding

Diperbarui: 27 Desember 2022   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting menjadi sebuah permasalahan kesehatan utama di Indonesia. 

Adapun Stunting merupakan kondisi yang mana balita mengalami gagal tumbuh yang disebabkan karena cakupan gizi yang kurang dipenuhi sejak dalam kandungan hingga pada masa awal setelah anak tersebut lahir. 

Kondisi gagal tumbuh mengakibatkan tinggi badan anak dibawah standar anak seusianya dan keterlambatan berpikir. 

Menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Kementerian Kesehatan, prevalensi balita Stunting pada 2021 menyentuh angka 24,4% atau setara dengan 1 dari 3 balita Indonesia yang mengalami Stunting.

Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan penurunan angka Stunting menjadi 14% pada 2024. Untuk mendukung hal tersebut, Mahasiswa KKN UNNES Giat 3 mengambil langkah berupa sosialisasi Stunting disertai dengan demonstrasi pembuatan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa puding daun kelor (moringa oleifera). 

Adapun kegiatan tersebut dilakukan di Balai Desa Rukem, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang dan dihadiri oleh Perangkat Desa Rukem, Anggota Posyandu, dan sejumlah Ibu beserta anak balitanya (14/11/2022). 

Peserta menyambut kegiatan Mahasiswa KKN UNNES Giat 3 dengan penuh antusias mengingat bahwa terdapat 15 anak yang dinyatakan Stunting pada tahun 2022 di Desa Rukem. Sehingga semangat dari peserta untuk mencegah dan menekan angka Stunting di Desa Rukem begitu besar.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Pada kegiatan sosialisasi dan demonstrasi tersebut, Mahasiswa KKN UNNES Giat 3 Desa Rukem memanfaatkan daun kelor (moringa oleifera) sebagai salah satu bahan puding karena nutrisinya yang tinggi.  

Menurut beberapa penelitian, pada daun kelor terdapat beberapa zat penting untuk pertumbuhan anak seperti karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan kalium (A Dudi Krisnadi, 2015). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline