Lihat ke Halaman Asli

Fidel Haman

Guru/Bloger

Mendung

Diperbarui: 14 April 2024   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore yang mendung di Cijantung. (Dok. Pribadi)


Sore yang bisu. Aku tengah duduk di teras rumah menanti suguhan kopi. Mendung menggantung di langit. Gerimis dan hujan akan segera turun.

Beberapa kali kilat menyambar. Gemuruh guntur bersahut-sahutan.  Membuat sore kian hening dan bisu.

Pikiran dan rasa menjadi kalut. Hidup kadangkala seperti mendung. Tiba-tiba mendung dan berkabut. Antara sesal dengan masa lalu dan cemas dengan hari esok.

Yang satu sudah terjadi, tetapi disesali. Padahal tidak mungkin terjadi lagi dan tidak ada gunanya disesali. Yang lain belum terjadi, tetapi dicemaskan. Padahal belum tentu terjadi.

Akal dan hati kadangkala mendung bagi siapa pun yang tidak ingin hidup di masa kini. Hidup yang adalah anugerah dan karenanya harus disyukuri saat ini juga. Bukan sibuk pikirkan yang lalu atau segerakan yang akan terjadi nanti.

Langit boleh saja mendung dan disusul hujan serta kabut tebal. Namun hati jangan biarkan mendung. Hiduplah di hari ini, bukan kemarin dan apalagi esok hari!

Sore yang mendung di
Cijantung - Jakarta Timur;
Minggu, 14 April 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline