Lihat ke Halaman Asli

Fidel Haman

Guru/Bloger

Sisi yang 'Antik' dari Tantangan Menulis Setiap Hari

Diperbarui: 15 Juni 2022   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dokpri - Seorang Siswi Edelweiss School Bekasi sedang menulis halaman tengah sekolah

'Tantangan Menulis Setiap Hari' sudah berjalan hingga hari ke-4. Sejauh ini, sesuai namanya, tantangan ini cukup menantang tetapi juga menarik. Betapa tidak, tantangan ini mengaktifkan banyak daya yang 'mati suri' dalam diri. Selama ini, banyak daya tertidur pulas dan kini dipaksa untuk diaktifkan kembali. 

Bukan dalam waktu yang singkat, tetapi sepanjang 30 hari akan datang, dan dengan penuh harap untuk seterusnya. Semoga saja. Sebab target jauh dari tantangan ini ialah membudayakan menulis. Dan jika ingin memberi kesan atas tantangan ini, saya ingin berkata: "Tantangan ini sungguh 'ANTIK' alias asyik, menantang dan menarik". Mengapa Asyik? Mengapa Menantang? Dan mengapa menarik? Mari tetap di sini dan nikmati hingga akhir tulisan ini.

Pertama: Asyik. Asyik merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana timbul rasa nyaman, senang dan ingin berlama-lama. Sisi asyik dari tantangan ini pertama-tama ialah sesuatu yang tetiba membuat saya tertarik dan mau terlibat. Sesuatu itu entah apa? Saya sendiri bingung dan sulit menamainya dan apalagi harus menjelaskan hal itu. Sesuatu itu membuat saya nyaman dan hingga hari ke-4 ini masih bertahan. Semoga seterusnya tetap merasa asyik.

Sisi asyik lain ialah berjumpa, berkomunikasi dengan teman-teman baru yang memiliki semangat yang sama. Keasyikan selalu terjadi dalam kelompok yang menyukai hal-hal yang sama. Sesama mengenal yang sama, makanya asyik. Asyik rasanya tinggal bersama dan berelasi dengan sesama yang punya Hobbi, passion, semangat dan konsen yang sama. 

Keasyikkan berikut adalah menulis dengan tidak berpikir 'harus sempurna'. Menulislah saja. Keadaan akan menempa kita menjadi lebih baik. Hari demi hari akan kelihatan 'gerak maju walau itu perlahan'.

Cinta tidak pernah tulus dan tumbuh begitu dalam hanya dengan sekejap. Ia butuh waktu untuk berproses menuju ke kedalaman. Demikian pun menulis. Proses ini juga adalah sisi asyik dari tantangan ini. Sebab semuanya akan terjadi. Beragam kejutan dijumpai. Semangat akan up and down, rasa malas dan putus asa mengintai. Saat inilah komitmen dan setia diuji berkali-kali.

Kedua: Menantang: Sisi menantang tentu sangat banyak. Sebut saja managemen waktu, komitmen, kesetiaan, dan hal-hal teknis dan konten bermutu dan menarik. Managemen waktu yang kacau adalah masalah yang hingga kini masih saya alami. Tidak mudah mengatur waktu yang baik tetapi itu mungkin. 

Tantangan ini akan membuat sisi mungkin itu perlahan menjadi nyata. Karena itu saya butuh hal menantang berikutnya yakni komitmen dan kesetiaan. Akan ada banyak hal hadir menguji komitmen dan setia. Semoga bertahan.

Sisi menantang lain tentu tampak dalam konten dan hal-hal teknis . Saat menulis, banyak kendala yang muncul, harus menulis apa, isinya apa, mulai dari mana, ke arah mana, dan hubungan kesalingan antar baik paragraf maupun tulisan dari hari ke hari serta hal teknis lainnya. 

Hal lain yang sangat penting tentu saja budaya membaca. Tulisan yang baik selalu lahir dari budaya membaca yang baik. Membaca adalah hal paling penting dan mendasar dalam dunia menulis. Dan terakhir adalah apakah saya sekadar menulis atau berproses melampaui itu yakni menjadi bermakna dan berarti lewat menulis? Bahwa tidak sekadar menumpukkan kata-kata, tetapi juga menyertai pesan dan makna di dalamnya. Pesan dan makna itu pun mesti ide baru dan menarik. Itulah tantangannya. Harap saja bertahan dan terus membaca agar tergali ide-ide unik, baru dan menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline