Lihat ke Halaman Asli

Laila Musfidatul Ikromah

Mahasiswa 23107030065 UIN Sunan Kalijaga

Euforia Jatuh Cinta: Mengungkap Misteri Perasaan yang Mengguncang Hati

Diperbarui: 11 Juni 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com

Jatuh cinta adalah salah satu pengalaman yang paling indah dalam kehidupan manusia. Saat kita merasakan euforia jatuh cinta, dunia terasa berbeda. Perasaan ini mengguncang hati dan membawa kita pada perjalanan penggalian perasaan yang mendalam.

Jatuh cinta adalah salah satu perjalanan emosional yang paling indah dalam kehidupan manusia. Saat seseorang jatuh cinta, ada perasaan euforia yang menggetarkan hati dan mengisi setiap sudut pikiran mereka. Euforia ini merupakan perasaan tak terlukiskan yang membuat mereka merasa hidup dan bersemangat.

Cinta adalah salah satu emosi paling kuat dan kompleks yang dirasakan oleh manusia. Euforia yang dirasakan saat jatuh cinta seringkali dianggap sebagai pengalaman yang luar biasa. Namun, apakah euforia cinta ini dapat dijelaskan secara ilmiah?

Euforia jatuh cinta adalah perasaan yang luar biasa. Seperti gelembung sabun yang meledak di udara, hati kita terasa terbang dan bersemangat. Setiap detik terasa berharga, dan kita melihat dunia dengan mata yang baru.

Warna-warna tampak lebih cerah, suara-suara terdengar lebih indah, dan setiap sentuhan terasa seperti kilatan listrik yang membangkitkan sensasi baru dalam diri kita.

Euforia jatuh cinta bisa dirasakan dalam berbagai bentuk. Pertama-tama, ada getaran emosional yang membuat seseorang merasa begitu hidup. Jantung berdebar dengan cepat, perasaan bahagia meluap-luap, dan senyum tak bisa ditahan. Segala sesuatu di sekitarnya tampak lebih indah dan berwarna.

sumber: siplus.katadata.co.id

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

1. Perubahan Kimia di Otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat jatuh cinta, terjadi perubahan kimia di otak kita. Misalnya, peningkatan kadar dopamin yang terkait dengan perasaan senang dan kegembiraan. Hormon oksitosin juga dilepaskan, yang dikenal sebagai "hormon cinta", yang bertanggung jawab untuk meningkatkan rasa keterikatan dan keintiman antara pasangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa euforia cinta memiliki dasar biologis yang kuat.

2. Pengaruh Hormon pada Perilaku Romantis
Penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat hormon cortisol, yang terkait dengan stres, dapat menurun saat seseorang jatuh cinta. Ini dapat menjelaskan mengapa orang yang sedang jatuh cinta sering merasa lebih tenang dan bahagia. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa cinta dapat mempengaruhi perilaku romantik, seperti meningkatkan kemampuan untuk membaca ekspresi wajah pasangan dan meningkatkan empati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline