Lihat ke Halaman Asli

Fida Afra’ Effendi

Mahasiswa Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada

Membangun Toleransi Multikultural Generasi Z melalui Literasi Digital

Diperbarui: 5 Juli 2024   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penggunaan teknologi. Sumber: John Schnobrich di Unsplash 

Pada era digital saat ini, yang ditandai dengan internet, perangkat mobile, dan perangkat lunak interaktif, akses terhadap informasi menjadi semakin luas dan cara kita mengonsumsi, memproses, serta memahami informasi telah berubah secara drastis. 

Kemajuan teknologi digital abad ke-21 mengubah cara masyarakat berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi.

Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dari total populasi 274,9 juta jiwa, sebanyak 73,7 persen menggunakan internet dan 170 juta orang aktif di media sosial. 

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menyumbang paling banyak yaitu 34,4% dari pengguna internet di Indonesia.  Generasi Z mendominasi pengguna internet karena mereka sangat terbuka terhadap inovasi dan perkembangan teknologi.

Kemudahan akses informasi dan keterbukaan Generasi Z ini telah mengakibatkan pergeseran dari paradigma pendidikan tradisional ke metode pembelajaran yang lebih dinamis, fleksibel, dan terintegrasi dengan teknologi. 

Namun, di tengah perkembangan ini, multikulturalisme menghadapi tantangan baru sebab internet dapat memunculkan ancaman baru seperti penyebaran informasi tidak akurat yang dapat menyebabkan intoleransi antarbudaya.

Digital Natives dalam Dunia yang Beragam

Dari ponsel, media sosial, hingga kecerdasan buatan, Generasi Z merupakan generasi pertama yang lahir dan tumbuh di dunia ketika teknologi dan dunia digital sudah berkembang pesat. 

Marc Prensky (2001), seorang penulis dan pembicara terkemuka dari Amerika yang berfokus pada bidang pendidikan, memperkenalkan istilah "digital natives" untuk menggambarkan generasi siswa muda yang tumbuh bersama teknologi.

Generasi Z tidak menganggap teknologi sebagai sebuah cara untuk melarikan diri dari dunia nyata, melainkan sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline