Lihat ke Halaman Asli

Mengulas Tokoh "Pak Suripto" di Film Dilan 1990

Diperbarui: 4 Maret 2019   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

deskgram.net

Film Dilan 1990 adalah sebuah film Indonesia bergenre romance yang diangkat dari sebuah novel karangan Pidi Baiq yang berjudul Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990. Film ini menceritakan sebuah kehidupan romantisme remaja SMA yang berlatar belakang di Kota Bandung pada tahun 1990. Film ini berhasil booming di tahun 2018, karena bisa mambuat para penontonnya merasa terbius oleh sosok Dilan yang tampan, romantis, humoris, pintar, dan juga menjadi incaran guru BP karena sering mengakibatkan keributan hingga tawuran antar sekolah akibat dari ulahnya dan teman teman geng motornya.

Karena lebih dari 50% latar belakang film ini adalah lingkungan sekolah, maka dalam film ini juga terdapat tokoh guru, staf, kepala sekolah, bahkan guru BP. Dalam film ini, Dilan adalah sosok anak sekolah yang menjadi langganan keluar masuk ruang BP dan sering berurusan dengan guru BP di sekolahnya, yakni tokoh Pak Suripto. Pak Suripto adalah sosok guru BP yang arogan. Pada salah satu adegan, diceritakan Dilan yang tidak mematuhi aturan berbaris saat upacara bendera, lalu Pak Suripto menegurnya dengan cara yang kasar dan tidak bisa diterima oleh Dilan, akhirnya Dilan melawan dan terjadilah perkelahian antara mereka berdua.

Mengulas adegan diatas, karena film ini berlatar belakang pada tahun 1990 yang dimana elemen sekolah yang bertugas melayani dan mewadahi siswa bermasalah masih disebut dan dikenal sabagai guru BP ( Bimbingan dan Penyuluhan ) yang sekarang telah berubah dan lebih dikenal sebagai BK ( Bimbingan dan Konseling ). Pengertian BP ( Bimbingan dan Penyuluhan ) sendiri adalah pemberian bantuan yang diberikan oleh guru BP sabagai konselor kepada siswa yang memiliki masalah untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi sehingga masalah tersebut dapat teratasi dengan sebaik dan seefektif mungkin. Sedangkan BK ( Bimbingan dan Konseling ) memiliki pengertian yakni proses pemberian bantuan oleh guru BK sebagai konselor kepada siswa secara berkelanjutan dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli agar siswa dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan potensi dirinya. Jadi kesimpulannya perbedaan antara dahulu dan sekarang adalah guru BP dahulu hanya menitikberatkan siswa yang beresiko atau bermasalah sedangkan guru BK sekarang bertugas melayani seluruh siswa tanpa terkecuali. Namun keduanya juga sama sama bertugas membantu dan mengatasi siswa yang bermasalah.

Dalam film Dilan 1990, Dilan adalah termasuk siswa yang bermasalah yang menjadi tanggung jawab Pak Suripto untuk mengatasinya, namun pada adegan teguran kasar yang berujung perkelahian diatas, jika kita sejenak tidak memperhatikan latar belakang waktunya, maka Pak Suripto telah termasuk melanggar kode etik BK yang melarang konselor untuk melakukan tindak kekerasan fisik maupun psikologis terhadap siswanya. Namun itulah yang terjadi di masa lalu BK, kejadian seperti itu seakan menjadi makanan sehari hari dikehidupan lingkungan sekolah masa lalu. Itulah yang melatarbelakangi dirubahnya BP menjadi BK dan dimunculkannya kode etik Bimbingan dan Konseling yang berdasarkan pada :

  • Pancasila dan UUD 1945
  • Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 28 ayat 1, 2, dan 3 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
  • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

Dengan diberlakukannya kode etik Bimbingan dan Konseling, adegan di film Dilan 1990 tidak akan terjadi di dunia nyata masa sekarang, sehingga siswa tidak perlu takut diberlakukan seperti Dilan karena itu hanyalah adegan film dan terjadi di guru BP di masa lalu, bukanlah guru BK di masa sekarang.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline