Hongkong itu memang sebuah Negara kecil yang cukup keren kemajuannya. Bagi sebagian orang, Hongkong ibarat surganya belanja. All you need itu ada. Kota ini kurasa bagaikan sebuah kota nan romantis. "Tu kan, jadi ingat sama film "Already Tomorrow in Hongkong". Film yang menceritakan bagaimana kamu jatuh cinta dengan seseorang asing yang menemanimu sepanjang perjalanan. Walaupun itu hanya menyusur kota Hongkong yang berlangsung hanya hitungan jam.
Hari itu, sebuah flyer dari rumah makan terbawa angin mengotori trotoar. Selembar namun menjadi satu-satunya yang mengusik mata. Menghalangi langkah dengan tagline besarnya. "Have a great honeymoon with your loved one". Demikian terbaca jelas. Bagaiman bisa resto itu memberi selamat bagi yang tengah berbulan madu dengan pasangan tercintanya.
"Ini ngeprank kalee?". Kita kan kru kapal yang hanya singgah karena ada crew window alias jam khusus untuk bisa menikmati waktu luang di darat.
"Kita bukan honeymooner ya bro!". Protesku
Hongkong Harbour Cruise berdiri setia. Tertambat megahnya kapal pesiar. Lalu lalang peradaban modern menggerus keklasikan daratan Cina seberang sana. Expansi Inggris menciptakan perubahan signifikan dalam perkembangan ekonomi, sosial budaya. Kemudian Hongkong bergerak menjadi Negara kecil yang maju. Menjadi kiblat multimedia yang tak kalah produktif dengan Hollywood dalam mengkreasi karya cinematiknya.
Baru kuketahui bahwa arti daripada Hong Kong adalah Pelabuhan Yang Wangi. atau dalam bahasda Cina disebut dengan Heung Gong.
Kami, karena aku ditemani rekan kerja menyusur kota. Wonton Noodle merupakan pengganjal perut sekaligus wisata kuliner sederhana yang dapat kami nikmati. Padahal jika kita memuaskan perut dengan memilih Dim Sum, Peking Duck bakal ada keseruan pula. Hanya saja kami takut akan melupakan untuk melangkah kembali ke kapal he he he.
Negara kecil ini memiliki pendapatan per kapita terbesar secara global. Tak heran jika ekonomi sangat kuat dan membuat daerahnya maju.
Kita kru kapal pesiar sering bertemu dengan banyak orang Indonesia yang ternyata bertahun-tahun mereka tinggal. Sebagian pulang pergi seolah sudah memiliki semacam green card.
Suatu saat kalau singgah di sini jangan lupa untuk menyusur sekitaran Mc Donal. Tumpah ruah orang-orang dari Indonesia dengan perfoma menawan yang tak kalah dengan orang asli penduduk Hongkong. Seperti model dan artis dalam berpenampilan. "Apakah itu gaya yang mengadopsi kultur Hongkong?". Pertanyaanku yang terus saja melekat.
#MedWist_Travelnotes
#Adi_MedWist