Lihat ke Halaman Asli

Adik Wibowo

Beyond Blogging

Deling Legi Pinggir Kali

Diperbarui: 4 Januari 2024   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@medwist

Tak perlu menjemput mesra senja kali ini
Karena ia datang dengan ketenangannya
Menggulirkan siang
Mempresentasikan malamnya nan dalam

Kita hanyalah pada transisi
Yang sering menghiperbola keadaan
Dulu, sekarang, kelak waktu tetap waktu
Dia tidak menghutang-hutangkankannya
Mau dipakai tinggal pakai

Karenanya kita hanyalah perlu setia padanya
Pring apus .... Ori... Deling legi pinggir kali
Bersemi tenang berproses
Laiknya wajib,  mereka turut ada dalam putaran
Putaran senja, malam, fajar hingga esok yang masih bisa terang benderang

Segelas kopi ingin dimaharkan pada lembayung
Nafsu ego ingin senja datang menghibur
Daya rendah menguasai

Apa yang disekitar dituntut mengerti
Alam dianggap ruang healing
Sedang kita ini apa terhadapnya
Bungkus sampho sachet hanyut di kali itu saja tidak kita pedulikan
Hingga ia menempel rekat pada batu dibawah bayangangan barongan bambu

Tangan kita berulah
Tuntutan mengharap alam selalu ramah
Cukuplah, biar alam bernatural
Kita melebur saja dalam kealamian
Janganlah kali itu dikotori

Dan biarlah senja bergulir sesuai kehendakNYA
Nikmati saja kopi kehidupan kita
Ikuti saja rasa kebijaksanaan
Kita hanyalah "mung sakderma"


.... Ada
.... Alam ada

Dan masing-masing bersifat melengkapi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline