Setiap tahun, menjelang hari raya Idul Fitri, jutaan orang di Indonesia bersiap untuk melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman mereka. Tradisi ini dikenal dengan istilah "mudik". Mudik bukan sekadar perjalanan, tetapi sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Mudik merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Bagi sebagian besar orang Indonesia, kampung halaman adalah tempat di mana akar kehidupan dan identitas budaya mereka terletak. Pulang ke kampung halaman pada saat Idul Fitri menjadi kesempatan untuk bertemu dengan keluarga, sanak saudara, dan teman-teman lama yang mungkin jarang mereka temui sepanjang tahun.
Di Sumatera Barat, terdapat tradisi mudik yang disebut Pulang Basamo. Pulang basamo adalah istilah dalam bahasa Minangkabau yang berarti mudik secara bersama-sama menjelang Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini dilakukan oleh perantau Minangkabau dan diselenggarakan oleh organisasi perantau tujuan mudik mereka.
Para pemudik pulang basamo umumnya menggunakan jalur darat dengan kendaraan pribadi atau menyewa bus. Jumlah rombongan bisa mencapai ribuan orang. Pulang basamo bisa menjadi siasat bagi mereka yang ingin pulang kampung dengan anggaran yang terbatas mengingat tingginya harga tiket pesawat selama periode mudik Lebaran.
Pihak penyelenggara pulang basamo biasanya menjalin kerja sama dengan ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) untuk kemudahan akses penyeberangan. Selain itu, mereka juga mengatur rumah makan yang akan disinggahi sepanjang jalan yang dilalui.
Selain diselenggarakan organisasi perantau, beberapa perusahaan otobus juga mempromosikan bus-bus yang bisa dimanfaatkan para perantau untuk pulang basamo.
Salah satu Pulang Basamo yang menjadi perbincangan baru-baru ini adalah "Pulang Basamo Nasional 2024" yang digagas oleh Pak Prabowo Subianto dan Pak Andre Rosiade, anggota DPR RI asal Sumatera Barat. Bagaimana tidak, Pulang Basamo yang digagasnya tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis.
Pulang Basamo Nasional 2024 bertujuan untuk membantu para pemudik pulang kampung dengan lebih efisien dari segi waktu, tenaga, uang, dan kendaraan. Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi arus kemacetan pada saat mudik.
Ketika mewawancarai salah satu pemudik Pulang Basamo Nasional 2024, Agung (20), ia mengatakan, "Terima kasih kepada Pak Prabowo dan Pak Andre atas mudik gratis Pulang Basamo Nasional 2024 ini. Bantuan ini memudahkan saya dalam perjalanan pulang ke kampung halaman. Saya merasa terbantu sekali dengan adanya Pulang Basamo Nasional 2024 ini. Inisiatif yang luar biasa ini telah memberikan kemudahan bagi saya dan ribuan perantau minang untuk bersatu kembali dengan orang-orang terkasih di momen lebaran nantinya. Dengan bantuan ini, saya dapat merayakan lebaran dengan penuh kegembiraan di kampung halaman nantinya. Semoga mudik gratis ini menjadi berkah bagi semua pihak yang terlibat. Dan semoga masih ada Pulang Basamo Pulang Basamo seperti ini selanjutnya."
Agung (20) juga mengatakan, "Awalnya saya tidak ada niat untuk mudik karena tiket pulang-pergi cukup mahal, tapi setelah mendapat informasi tentang Pulang Basamo Nasional 2024 ini, muncul niat saya untuk ikut mudik lebaran tahun ini. Saya langsung mencoba menghubungi koordinatornya, kebetulan saya mahasiswa, jadi saya hubungi koor buat mahasiswa."