Teknologi Video Assistant Referee (VAR) telah menjadi topik yang sangat dibicarakan dalam dunia sepak bola, terutama di liga-liga besar seperti Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, dan Bundesliga Jerman. Penggunaan VAR telah mengubah cara permainan dinilai dan diputuskan oleh wasit.
VAR diperkenalkan dengan tujuan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang tepat, terutama dalam situasi yang kontroversial atau sulit diputuskan dalam pertandingan sepak bola. Teknologi ini memungkinkan wasit untuk mengakses ulang momen-momen krusial dalam pertandingan dan memperoleh sudut pandang tambahan sebelum membuat keputusan akhir. Pengenalan VAR di Liga bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan akurasi dalam menentukan hasil pertandingan.
VAR terdiri dari sebuah tim wasit yang ditempatkan di sebuah ruang kontrol, yang memiliki akses ke berbagai kamera televisi yang menyiarkan pertandingan secara langsung. Tim VAR ini menggunakan teknologi untuk merekam, memeriksa, dan mengevaluasi insiden-insiden penting yang terjadi selama pertandingan. Wasit di lapangan dapat meminta bantuan dari tim VAR jika mereka merasa perlu untuk memeriksa kembali suatu kejadian.
Penggunaan VAR telah membawa beberapa pengaruh positif dalam Liga. Salah satunya adalah peningkatan akurasi dalam pengambilan keputusan wasit. Dengan bantuan teknologi, keputusan-keputusan kontroversial dapat dievaluasi dengan lebih baik, mengurangi kemungkinan kesalahan manusia yang dapat memengaruhi hasil pertandingan. Hal ini memberikan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat dalam pertandingan.
Selain itu, penggunaan VAR juga telah meningkatkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan. Penonton di stadion dan di rumah dapat melihat replays dari insiden-insiden krusial yang sedang diperiksa oleh tim VAR. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang alasan di balik keputusan wasit dan mengurangi ketidakpastian yang seringkali menyebabkan ketegangan di antara pemain, pelatih, dan penggemar.
Meskipun memiliki dampak positif, penggunaan VAR juga telah menimbulkan beberapa kontroversi di Liga. Salah satu masalah utamanya adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa sebuah kejadian oleh tim VAR. Proses ini dapat mengganggu alur pertandingan dan mengurangi intensitasnya.
Selain itu, ada juga ketidaksepakatan tentang bagaimana dan kapan VAR seharusnya digunakan. Beberapa keputusan yang diperiksa oleh tim VAR masih menyisakan ruang interpretasi dan kontroversi, terutama dalam hal keputusan offside yang sangat subjektif. Ini menyebabkan ketidakpastian dan frustrasi di antara para pemain, pelatih, dan penggemar.
Saat ini, PT. LIB (Liga Indonesia Baru) dan PSSI sedang menyiapkan VAR untuk Liga 1. Simulasi VAR dilakukan di lapangan JSI Resort, Jawa Barat, pada 15 sampai 20 Februari 2024. Wasit dan asisten Wasit yang telah lolos seleksi menjalani simulasi melalui pertandingan langsung dengan ruang operasi video (VOR) dan layar monitor yang ada di pinggir lapangan.
Kesiapan perangkat VAR dan SDM akan dipantau oleh perwakilan FIFA. Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengungkapkan bahwa perangkat yang digunakan dalam simulasi ini serupa dengan yang digunakan dalam event besar FIFA, seperti Piala Dunia U-17.
Tahapan simulasi ini dilakukan sebelum memasuki babak berikutnya yang tak kalah penting, yaitu trial yang akan dilakukan oleh FIFA. Rencananya, perwakilan FIFA akan hadir pada 1 hingga 8 Maret mendatang, untuk memantau kesiapan seluruh perangkat VAR baik SDM maupun peralatan.