TAUHID ? APA ITU ?
TAUHID merupakan yang benar – benar mendasari esensi dari pada keimanan kita, konsep ke Maha Esa’an Allah.
Tauhid di bagi menjadi 3. Yaitu : 1. Tauhid Rububiyyah, 2. Tauhid Uluhiyah, 3. Tauhid Asma’ Wa Sifat. Setiap orang islam yang konsep tauhidnya ini mengikuti aturan secara benar, mengikuti secara syari, akan tetapi jika ketauhidan mu salah, maka akan menjadi rusaknya segala amal. Letak benar dan tidaknya di dalam peribatan itu yang paling pokok dan benar adalah ke tauhidan itu. Kebalikan dari Tauhid ini adalah SYIRIK. Sangat di sayangkan jika orang islam sendiri tidak mengetahui ilmu mengenai agama islam sendiri, mengakunya saja beragama islam tapi tidak mengetahui ilmu tentang islam, lantas yang seperti itu bisa di kategorikan sebagai islam hanya KTP.
Yang pertama Tauhid Rububiyyah, yaitu “mengenal”, siapa Tuhanmu yang sesungguhnya, Allah itu siapa?. Beriman bahwa Allah satu – satunya Rabb dan tidak ada sekutunya yang Maha memiliki, merencanakan, memelihara, pencipta, membagi rezeki, memberi manfaat/menolak mudhorot serta menjada alam semesta. Kita meyakini yang semua yang ada di dunia ini bahkan alam semesta yang menciptakannya adalah Allah dan tidak ada satupun yang serta ikut andil di dalam penciptaannya. Allah tanpa pernah membutuhkan bantuan dari siapapun termasuk umat manusia, manusia punya daya, kekuatan akan tetapi hanya diberikan oleh Allah. Ketahuilah semua yang mengatur dalam kehidupan kita ini adalah Allah. Dan pahamilah Tauhid Rububuyah ini, jika kita mengetahui ilmu tauhid ini maka, kita tidak akan menemukan jalan yang menjerumuskan kita dalam jurang kesesatan dan kemusyrikan.
Sumber:
Yang ketiga Tauhid Asma’ Wa Sifat, kita harus benar – benar mengimani, dan mensifati Allah dengan sifat – sifat yang sudah ditentukan Allah sendiri. Tidak boleh kemudian kita manusia mensifati Allah dengan keinginan kita sendiri atau dengan angan – angan kita sendiri, nanti bisa jatuhnya ke SYIRIK. Contoh manusia mensifati Allah dengan keinginan dan angan – angannya sendiri, seperti judul buku “Tuhan Maha Asyik” karya Sujiwo Tejo lantas apakah ada sifat – sifat Allah yang termasuk seperti judul buku tersebut ?, hal itu merupakan manusia yang seenaknya sendiri dengan keinginan dan angan – angannya membuat sifat Allah sendiri diluar sifat Allah yang sudah ditentukan Allah sendiri.
Sekali lagi untuk menerima kebenaran memang sangat berat, tergantung diri kalian sendiri, mau tidak untuk menerima kebenaran, mau tidak untuk lepas dari kebatilan – kebatilan, jikalau tidak bisa repot, karena menerima kebenaran adalah sesuatu yang susah, kecuali hanya orang – orang yang diberikan hidayah kepada Allah SWT. hdayah di gambarkan seperti seseorang yang sedang mengetuk pintu rumah kita, jika kita tidak membukakan pintu tersebut maka sama halnya jika kita tidak membuka hati untuk menerima Hidayah yang diberikan oleh Allah maka bagaimana kita bisa mendapatkan hidayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H