Sosok Zuhud Tauladan Umar bin Abdul Aziz
Ia adalah sosok khalifah yang sangat memprioritaskan pembangunan dalam negeri. Teknik berdiplomasinya pun bisa dibilang sangat lihai mengingat ia telah menjalin hubungan baik dengna golongan Syi'ah.
Selain itu, ia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai keyakinannya masing-masing. Adapun ia juga telah menurunkan beban pajak hingga menjadi ringan untuk dibayar.
Kedudukan Mawalipun (non-Arab) telah disejajarkan muslim Arab. Karena itulah, mengapa keberhasilan dan keteladanannya mampu membuat Umar bin Abdul Aziz disebut sebagai khlaifah kelima setelah Ali bin Abi Thalib.
Meskipun selalu dijamu dengan kemewahan namun ia selalu menolak keglamoran tersebut dan dengan bijak ia menyuruh kepada asistennya untuk menjual seluruhnya agar uang tersebut disimpan di Baitul Mal.
Sedikit waktu namun pasti, itulah gambaran kepemimpinan beliau yang hanya berjalan hampir menginjak 3 tahun. Meskipun singkat, ia mampu meninggalkan keharuman namanya hingga kini.
Banyak ilmuan mengatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah sosok yang sangat mencintai lingkungan. Bagaimanapun juga ia telah menjadikan kawasan as-Suwaida yang sebelumnya gersang menjadi hijau subur dengan berbagai tanaman dan pepohonan.
Dilansir dari Republika, bahwa Dr. Syauqi menerangkan, Umar sangat zuhud dan merasa cukup dengan pendapatan 200 dinar dan sekantung kurma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H