[caption id="attachment_312828" align="aligncenter" width="546" caption="Ilustrasi/ Admin (Kompas.com)"][/caption] Puisi Menyambut Pergantian Tahun 2013 "Negeri Yang Penuh Derita" Warta ini hari tak berbeda dengan sebelumnya Tiada kunjung melegakan setiap permasalahan Bahkan terkesan berlari & menghindar Jauhi setiap beranda kasus Membahagiakan duniawi dengan tipu muslihat Tepi-tepi kubur ramai ditutupi Berlomba & berjuang untuk sebuah kursi Dengan dipenuhi ambisi Berusaha berdesak-desak memperebutkan Baik dengan lebam membengkak Demi sebuah popularitas & kekuasaan Memperbaiki Rantai-rantai hidup Bukan untuk pengorbanan Tapi demi pundi - pundi kekayaan Sengaja terbelit hutang untuk perang urat-urat syaraf Pesta masih berlangsung Walau titian hidup sampai di penghujung Tentu tidak disini Jelas ditengah sana Ditepi tengah-tengah lumpur dosa Burung Gagak & Burung Nazar Akan segera memulai pesta Tentu, disini menunggu pesta dibuka Melihat kejutan kelak Disini sedang menanti Babak baru dari pesata sang gagak & nazar Hingar bingar & kecongakan Gelak para babi berdasi Akan berubah menjadi malu Dari Tingkah badut-badut istana Berusaha mentampik dengan isu Menutup kebenaran Tunggu.. Menunggu.. Badut - badut istana Saling melempar kesalahan Ampas hidangan pesta nazar & gagak Akan menjadi hangat yang terhidangkan Untuk rakyat jelata Untuk rakyat tertindas Untuk rakyat , buruh & tani Hidangan yang teristimewa Dengan aroma istana kristal Akan spesial tersaji dengan bumbu pedas dengan ditaburi rempah kepahitan mungkin akhirnya akan dinikmati bagi istana. Akhir pesta nazar & gagak bagi badut istana Hidup resah matipun akan susah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H