Lihat ke Halaman Asli

fia fibriyanti

Pelajar/Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Purworejo

Fun Learning: Penerapan Monopoli Tingkatkan Literasi Numerasi Siswa SDN Kembangkuning

Diperbarui: 16 Desember 2024   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pemaparan Media Pembelajaran Literasi Numerasi Kepada Siswa Kelas 1 SDN Kembangkuning

Kelompok 5

1. Rohmat Wahidin Nur. H (232180050)

2. Ardita Ainur Rahma (232180156)

3. Nayla Mertha Sauninda (232180161)

4. Fia Fibriyanti (232180171)

5. Revita Dwi Anugrah Putri(232180175)

Purworejo, 20 November 2024

Pada hari Rabu, 20 November 2024, pukul 08.30 WIB, telah dilaksanakan kegiatan peningkatan literasi dan numerasi berbasis fun learning menggunakan media pembelajaran monopoli yang diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa semester 3, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Purworejo di SD Negeri Kembangkuning,  Pituruh, Purworejo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar dan diikuti oleh siswa kelas 1 yang berjumlah 7 anak. Seperti yang kita ketahui, pada saat ini banyak sekali faktor yang menjadi penghambat dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya yaitu kurangnya minat dan motivasi dalam belajar. Sehingga disini kami memberikan solusi dengan menyusun media pembelajaran yang inovatif bernama "Mono Fun" yang merupakan media pembelajaran yang terinspirasi dari permainan monopoli, yang kemudian kami terapkan dengan metode fun learning.


Kegiatan dimulai dengan pembukaan kegiatan yaitu berdoa dan berkenalan bersama antara anak-anak kelas 1 SD Negeri Kembangkuning dan mahasiswa semester 3, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Purworejo yang dipandu oleh Revita Dwi Anugrah Putri  dan dilanjutkan dengan  pemaparan media pembelajaran monopoli yang diberi nama "Mono Fun", serta tata cara permainannya yang dilakukan oleh Fia Fibriyanti dan Nayla Mertha Sauninda. Selanjutnya, peserta diajak untuk bermain langsung menggunakan media pembelajaran monopoli "Mono Fun". Sebelum permainan dimulai kami membagi anak menjadi 2 kelompok untuk dimainkan dengan  2 sesi . Kemudian mereka melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang akan berjalan terlebih dahulu. Permainan sesi 1dilakukan oleh kelompok1, dalam permainan ini kami secara tidak langsung dapat mengvsah kemampuan anak dalam membaca dan berhitung. Karena sebelum berjalan pada petak-petak moopoli, mereka harus melempar dadu terlebih dahulu lalu menghitung jumlah titik dadu yang diperoleh, kemudian saat berjalan pada petak-petak kolom, mereka juga harus melangkah sambil menghitung. Saat pion yang mereka pegang berhenti pada petak biasa, mereka harus membaca kosa kata atau menghitung angka yang ada dalam petak tersebut. Jika mereka dapat membaca atau menghitung dengan benar, mereka dapat menetap pada petak tersebut. Sedangkan jika mereka salah, mereka harus mundur sebanyak 1 petak. Kemudian, apabila mereka berhenti pada petak kesempatan atau dana umum, mereka harus menjawab pertanyaan yang tersedia. Pertanyaan akan dibacakan oleh teman mereka sendiri. Apabila mereka berhasil menjawab pertanyaan, mereka dapat menetap pada kolom tersebut, tetapi jika mereka gagal menjawab pertanyaan mereka harus mundur sebanyak 2 petak. Kemudian, apabila mereka berhenti pada petak penjara, mereka dilarang bermain sebelum masing-masing dari teman mereka melempar dadu. Permainan dianggap selesai apabila mereka berhasil kembali pada petak start. Unuk sesi 2 dilanjutkan oleh kelompok 2 dengan tata cara permainan yang sama.    


Salah satu peserta, Diva, menyatakan, "Saya merasa sangat terbantu dengan informasi yang diberikan, terutama tentang operasi menghitung penjumlahan dan pengurangan. Ini sangat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita, contohnya seperti pada saat mengelola uang saku pribadi. Selain itu, saya juga merasa terbantu dengan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, karena selain belajar kami juga diajak untuk bermain bersama. Sehingga kami mudah untuk memahami materinya dan kami jadi tidak mudah bosan." Sementara itu,  Ardita Ainur Rahma , dalam sesi diskusi, menambahkan, "Kegiatan ini sangat penting karena kegiatan ini sangat berguna untuk kalian kedepannya nanti, contohnya yaitu untuk memecahkan permasalahan dalam  kehidupa sehari-hari, pengambilan keputusan, dan masih banyak lagi." Ketua pelaksana kegiatan, Rohmat Wahidin Nur Hidayah, berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang untuk senantiasa meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, apalagi banyak anak zaman sekarang yang cenderung malas belajar dan mudah bosan saat belajar. Sehingga membuat kami tergerak untuk membuat sebuah media pembelajaran yang bermanfaat dan menyenangkan bagi siswa, di mana pembelajaran tersebut  dapat membangunkan minat mereka dalam belajar. Sehingga mereka ingin belajar karena didasari atas kemauan mereka sendiri, bukan atas dasar keterpaksaan ataupun karena perintah.
"Melalui acara ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi anak kelas 1 yang merupakan kelas paling dasar dan merupakan pondasi utama untuk terus berlanjut ke kelas selanjutnya. Dengan menjadikan pembelajaran sebagai permainan yang menyenangkan, kami berharap siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan tidak merasa bosan saat belajar," ujar Rohmat Wahidin Nur Hidayah.

Kegiatan ini ditutup dengan ucapan terima kasih dan memberikan sedikit camilan kepada siswa kelas 1 sebagai bentuk apresiasi kami dengan  mereka selama proses kegiatan yang telah dilalui, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama siswa, guru, dan  mahasiswa sebagai dokumentasi kenang-kenangan selama berlangsungnya kegiatan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan sesi penyerahan media pembelajaran kepada wali kelas 1.  Rencananya, acara serupa akan digelar lagi pada kesempatan yang akan datang.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline