Lihat ke Halaman Asli

Ketika Takdir Enggan Berkawan

Diperbarui: 13 Februari 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bermula dari pertemuan tanpa sengaja
Kemudian mencintai secara tiba-tiba
Namun harus melupakan dengan terpaksa

Ceritanya memang singkat, namun melekat
Hanya sebuah momen, bukan komitmen
Cuma sekedar hadir, tidak dengan takdir

Aku memang sangat mencintainya
Tapi, ku biarkan dia memilih pilihannya
Karena bagiku, kebahagiannya yang utama

Bukan dia yang membuatku lara
Tetapi harapanku yang terlalu memaksa
Untuk bisa hidup bersama selamanya

Aku sudah berusaha lupa
Tapi semesta selalu punya cara
Untuk membuatku mengingatnya

Sekedar dekat tanpa adanya ikatan
Sebagai teman, namun takut kehilangan
Tetapi hal itu tak mampu kuucapkan

Terkadang lisan ingin berkata rindu
Tapi cermin berbisik padaku "siapa kamu??"
Lancang sekali kau, merasa cemburu

Cemburu tanpa dapat memiliki
Tersakiti sebelum mempunyai
Dan mengakui tanpa adanya bukti

Menyukaimu adalah candu
Memilikimu adalah dongeng lucu
Bersanding denganmu adalah haluku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline