Lihat ke Halaman Asli

Bukit Rhema: Rumah Doa Semua Agama sebagai Tempat Wisata

Diperbarui: 17 Juni 2023   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokprib

Bukit rhema adalah tempat wisata yang sering disebut gereja ayam. Wisata tersebu bertempat di Karangrejo Gombong, Kurahan, Kembanglimus, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang. Magelang memang menjadi yang menarik wisatawan untuk berlibur. Selain candi Borobudur juga terdapat Bukit Rhema sebuah tempat wisata religi. Dimana tempat tersebut yang sebenarnya adalah burung merpati yang di beri mahkota.

Dokprib

Pada tanggal 27 Mei 2023, saya berkunjung di bukit rhema bersama teman-teman saya. Jalan menuju bukit tersebut lumayan susah karena jalan nya banyak yang berlubang. Kemudian jarak parkiran dengan bukit kurang lebih 100 meter. Salah satu pegawai wisata tersebut bilang " tempat parkir di tempatkan di bawah karena jalanan menuju bukti tersebut terlalu menanjak. Maka dari itu tidak diperkenankan pengunjung untuk parkir di atas karena rawan jatuh." Biaya parkir cukup 3 ribu rupiah untuk roda 2.

Tiket masuk bukit tersebut 20 ribu rupiah per orang dan juga mendapat gratis seporsi singkong yang khas tempat tersebut, karena jalan menuju terlalu menanjak tempat wisata tersebut menyediakan fasilitas mobil bak. Akan tetapi, jika ingin menaiki ada tambahan tarif 15 ribu per orang (untuk pulang-pergi), jika ingin kembali untuk menuju ke parkiran kita hanya perlu untuk meminta salah satu petugas agar dipanggilkan fasilitas mobil bak untuk menjemput.

Jika kuat untuk jalan kaki juga terdapat anak tangga. Meskipun tempat wisata tersebut bertempat di daerah pedesaan akan tetapi juga banyak yang berkunjung di tempat tersebut. Tempat tersebut banyak sebagai tempat wisatawan yang rombongan. Tempat wisata tersebut juga banyak di kunjungi oleh orang luar negri dan banyak saya jumpai orang yang berkunjung disitu adalah orang non-islam.

Setelah sampai di area tersebut pengunjung di arahkan dan diberikan sejarah tempat tersebut. Bukit rhema tersebut memiliki sejarah yang panjang, gereja ayam tersebut dibangun oleh Daniel Alamsyah. Pada suatu hari Daniel mendapatkan petunjuk mimpi untuk membangun rumah dia di perbukitan. Pada tahun 1989 Daniel ini berkunjung di kawasan Borobuduk bersama keluarganya dan kemudian bertemu dengan pemuda yang bernama Jito.

Pada tahun 1992 gereja tersebut mulai dibangun, tempat tersebut akan dijadikan rumah doa untuk berbagai agama. Pada tahun 2000 proses pembanguna tersebut sempat berhenti. Kemudian pada tahun 2016 dibuka untuk umum. Namun banyak yang mengira bahwa tempat tersebut terkesan angker. Setelah itu sempat tutup karena adanya pandemi Covid-19 dan dibuka lagi pada tahun 2020 dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Akan tetapi sekarang sudah banyak pengunjung. Pada saat saya kesana memang ada beberapa tempat yang masih dalam proses pembanguna, yaitu tempat doa untuk orang budha. Juga terdapat patung bunda maria yang jalan menuju tersebut ada sekilas sejarah mengenai isa.

Selain tempat bersejarah dan sebagai rumah doa, tempat tersebur juga mempunyai banyak view yang cantik dan indah. Tempat tersebut untuk terdapat 7 lantai untuk mencapai anak mahkotanya. Nah, sebelum sampai di lantai teratar kita dapat melihat view candi Borobudur. Selain itu, bukit rhema juga berdiri di daerah perbukita Menoreh, Bukita Rhema dikelilingi oleh beberapa gunung di anataranya Gunung Sumbing, Merbabu, Suroloyo, serta Merapi sehingga dapat melihat panorama sunrise yang eksotis di tempat tersebut.

Tempat wisata tersebut juga terdapat tempat kuliner yang menjual berbagai makanan dan minuman yang tempat nya juga mempunyai view yang menarik pengunjung untuk menikmati hidangan yang dipesan dengan view yang indah dipandang. Dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi sambil menghirup wedang hangat maupun kopi yang dijual hal tersebut membuat betah pengunjung untuk berlama-lama ditempat yang banyak orang menyebutnya Gereja Ayam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline