URBANCIKARANG.COM - Perayaan Cap Go Meh di Cikarang berlangsung meriah. Ribuan masyarakat memadati ruas jalan. Mereka melihat atraksi dan arak-arakan yang digelar. Pada Kamis (5/3/2015) memang merupakan puncak acara perayaaan Cap Go Meh atau perayaan tanggal 15 dalam penanggalan imlek. Kapolsek Cikarang Kompol Yuli Heruyudo menjelaskan pihak kepolisian bersama personil gabungan dari unsur TNI, Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, sejumlah ormas dan karang taruna memberikan pengamanan maksimal. Ketua panitia kirab didampingi Kapolsek Cikarang dan Danramil Cikarang melepas kirab Cap Go Meh Perayaan Cap Go Meh di Cikarang ini memang sudah dikenal publik secara luas. Bukan hanya masyarakat setempat, masyarakat dari daerah Kabupaten Bekasi lainnya juga banyak yang datang melihat. Kedepan warga berharap, kegiatan Cap Go Meh ini dilirik dan masuk dalam agenda pariwisata Kabupaten Bekasi sehingga dukungan pemerintah tak hanya sekedar pengamanan, tapi juga ikut andil dalam perayaan Cap Go Meh seperti yang dilakukan di Kota Bogor dengan Walikotanya Bima Arya atau Kota Bekasi yang Walikotanya Rahmat Effendi turun langsung memeriahkan Cap Go Meh. Kata 'Cap Go Meh' berasal dari dialek Hokkian atau Tiociu, "Cap Go" berarti lima belas dan "Meh" berarti malam. Jadi, menurut harfiah, Cap Go Meh diartikan sebagai 'malam ke lima belas' sejak Tahun Baru Cina. Sepanjang Jl. Gatot Subroto mulai dari depan Polsek Cikarang hingga Pilar dipadati warga yang memeriahkan kirab Marching band SMAN 1 Cikarang Utara ikut memeriahkan perayaan Cap Go Meh Naga liong Dharmaphala Cikarang di perayaan Cap Go Meh Sempat absen pada tahun 2014 lalu ketika wilayah Cikarang diterjang musibah banjir, perayaan Cap Go Meh kembali digelar pada tahun 2015 ini, perayaan Cap Go Meh kali ini lebih meriah, ribuan masyarakat memadati jalan bahkan mengikuti iring-iringan rute kirab yang dimulai dari Klenteng Tek Seng Bio yang berlokasi di "kota tua"nya Cikarang Jl. Yos Sudarso hingga Rumah Tua yang menjadi cikal bakal Tek Seng Bio dengan jarak tempuh kurang lebih 7 km. Tjejep Djaya Laksana, Ketua Panitia didampingi Kapolsek Cikarang Kompol Yuli Heruyudo dan Danramil Cikarang, Sanusi melepas kirab tepat pukul 15.00 WIB, di Jl. Yos Sudarso satu jam sebelum kirab dilepas sudah berkumpul memadati jalan, bahkan pihak keamanan terpaksa menutup jalan satu jam sebelum dimulai karena antusias yang begitu tinggi, antusias ini wajar karena tahun lalu perayaan Cap Go Meh tidak dilakukan secara besar-besaran hanya di dalam klenteng untuk menunjukkan rasa empati kepada warga Cikarang yang sedang menghadapi musibah bencana banjir. Sesaat setelah pita tanda kirab dimulai digunting, disambut tetabuhan paduan simbal, gong, tambur khas pengiring barongsai dan naga liong bergerak perlahan keluar dari Klenteng Tek Seng Bio. Perayaan kirab Cap Go Meh Cikarang bukan lagi milik masyarakat bangsa Tionghoa, tapi sudah melebur menjadi bagian tradisi masyarakat Cikarang sekitar klenteng yang hidup rukun dan damai. Ini terlihat dari antusias tinggi dan ribuan masyarakat memadati jalan, bahkan menjadi bagian dari perayaan Cap Go Meh itu sendiri. Perayaan Cap Go Meh juga menjadi tanda saatnya dewa-dewi turun ke joli, sebanyak 8 joli yang diarak 5 diantaranya merupakan joli tuan rumah yakni Klenteng Tek Seng Bio, dan 3 merupakan joli tamu dari klenteng LemahAbang, Karawang dan Jakarta. Joli adalah tandu yang akrab dengan warna merah dan hitam yang menjadi ciri khas dihias bunga dan hioe dengan dipanggul sebanyak 8 orang dan uniknya digoyang ke kanan dan ke kiri hampir 60 derajat. Joli-joli yang diarak diantaranya joli patung Dewa Lim Tay Sukong (Dewa Rezeki), To Toe Kong (Dewa Bumi), Twan Te Kun (Panglima Perang), Tjau Kun Kong (Dewa Dapur). Joli yang digotong lumayan berat, tak jarang joli sesekali berhenti untuk bergantian memanggulnya. Joli tamu dari klenteng Lemahabang Ibu-ibu ikuti perayaan Cap Go Meh sambil memegang bunga merapalkan doa-doa Barongsai dan Naga Liong dari Dharmaphala juga ikut memeriahkan perayaan Cap Go Meh, sang harimau dan naga asik di depan barisan kirab berlenggak-lenggok menggoda masyarakat yang memadati pinggir jalan, sesekali menunggu angpao. Sepanjang rute kirab, para pemilik toko yang dimiliki keturunan Tionghoa memang digantung angpao-angpao dengan posisi yang sulit untuk diraih dengan maksud menjadi tontonan tersendiri ketika sang harimau dan naga meraih angpao yang digantung, tak jarang pemandangan ini menjadi keasyikan warga melihat atraksi mereka. Tak hanya barongsai dan naga liong, marching band SMAN 1 Cikarang Utara pun ikut memeriahkan perayaan Cap Go Meh, mereka berbaris di belakang naga dan liong dengan musik-musik kebangsaan seperti lagu nasional dan lagu daerah. Cap Go Meh kini menjadi tradisi budaya yang ada di Indonesia, warga-warga keturunan Tionghoa di Cikarang menuturkan, walaupun mereka keturunan Tionghoa, tapi dihati mereka yang ada merah putih Indonesia. Odong-odong yang menjadi simbol tradisional berbaris di belakang, hadirnya odong-odong pada perayaan Cap Go Meh ini makin menambah kemeriahan kirab, tak jarang badut-badut odong-odong digoda warga yang berdiri dipinggir jalan. Warnih (29) warga Karang Asih menuturkan "Ini kan acara setahun sekali, sayang kalu dilewatin. Kan acara ini ciri khas Cikarang, jadi sebagai warga Cikarang ya seharusnya ikut memeriahkan," ucapnya. Acara yang rutin digelar ini pun diramaikan dengan aksi fotografer yang ingin mengabadikan momen perayaan Cap Go Meh, fotografer warga menggunakan gadget mereka dan fotografer yang menggunakan kamera DSLR tak ingin sedetikpun ketinggalan momen perayaan ini. Kedepan warga berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi agar melirik dan memasukkan perayaan ini menjadi agenda pariwisata di Kab Bekasi, sehingga pemerintah ikut andil dalam kegiatan perayaan Cap Go Meh seperti para kepala daerah di kota lain misalnya Walikota Bima Arya di Kota Bogor atau Rahmat Effendi di Kota Bekasi yang turun langsung memeriahkan Cap Go Meh. Sehingga keterlibatan pemerintah tidak hanya sebatas pada dukungan keamanan saja. Foto-foto kemeriahan Cap Go Meh di Cikarang silakan klik disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H