Lihat ke Halaman Asli

Fatmawati

Mahasiswa

Kebutuhan dan Sumber Dana Serta Aliran Kas Proyek

Diperbarui: 29 November 2023   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada penelitian Ridwan Iskandar, Heru Riyadi, dan Azzahra Mardiyah Tihama yang dalam isi jurnalnya menjelaskan bahwa aliran kas, atau "cash flow," mencerminkan total uang yang masuk dan keluar dari perusahaan selama suatu periode. Cash flow tidak hanya mencakup uang yang masuk, tetapi juga menggambarkan jenis-jenis pemasukan tersebut. Sebaliknya, cash flow juga mencakup uang yang keluar, termasuk jenis-jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan kata lain, cash flow memberikan gambaran komprehensif tentang arus uang dalam operasi perusahaan (Ridwan Iskandar, Dkk, 2023). 

Hal tersebut sejalan dengan isi penelitisan dari Muhammad Faizal Ardhiansyah Arifin yang mengatakan juga Arus Kas dari suatu proyek konstruksi merupakan daftar penerimaan dan pengeluaran uang kas selama proyek berlangsung. Cash flow memungkinkan untuk mengetahui jumlah uang kas proyek pada waktu tertentu, memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan proyek dan memantau perubahan arus uang selama berjalannya konstruksi (Muhammad Faizal Ardhiansyah Arifin, 2016). 

Terdapat juga kesamaan dalam jurnal penelitian dari Karen V.L  Kapoyos, Jimmy R. Robot, ST,. MTI,. , Brave A. Sugiarso, ST., MT., Yang menyatakan juga kalau Arus kas/ aliran kas (Cash Flow) ini merupakan Jumlah kas yang masuk dan kas keluar namun terdapat juga perbedaan penjelasan bahwa Arus kas ini timbul akibat suatu investasi dan juga menyebutkan dalam pertimbangan investor, penting untuk memahami tiga arus kas utama: Arus Kas Awal, yang merupakan pengeluaran kas awal terkait dengan investasi;

Arus Kas Operasional, yang mencakup penerimaan kas selama investasi beroperasi; dan Terminasi Arus Kas, yang melibatkan penerimaan dari nilai sisa investasi dan/atau pengembalian modal kerja setelah investasi berakhir (Karen V.L Kapoyos, Dkk, 2014). Namun penelitian dari Eka Setiajatnika dan Trida Gunadi sejalan mengenai pengertian aliran kas. Isi penelitianya ini menjelaskan  Aliran Kas Keluar (cash outflow) adalah total uang atau nilai aktiva yang dikeluarkan hingga proyek tersebut menguntungkan. 

Sementara itu, Aliran Kas Masuk (cash inflow) mencakup laba setelah pajak ditambah depresiasi atau penyusutan. Dengan demikian, pernyataan tersebut merangkum pergerakan uang keluar dan masuk yang terkait dengan proyek, dengan fokus pada hasil keuangan setelah depresiasi atau penyusutan dipertimbangkan (Eka Setiajatnika & Trida Gunadi, 2020).

            Pada penelitisn utama dari Made Adhi Krisnawan, I Putu Dharma Warsika dan Mayun Nadiasa yang mengatakan pengertisn dari aliran kas yaitu Aliran Kas adalah perkiraan dari pemasukan keuangan (inflow) dan pengeluaran (outflow) yang terjadi selama suatu investasi dalam jangka waktu tertentu. Aliran kas masuk berasal dari pendapatan, sedangkan aliran kas keluar digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama proyek berlangsung. Dengan memahami dan memonitor aliran kas ini, dapat dievaluasi kesehatan finansial investasi serta bagaimana pengeluaran dan pemasukan berkontribusi terhadap keberhasilan proyek tersebut. 

Peneliti utama juga mengatakan bahwa modal kerja/Sumber dana yang digunakan yaitu berasal dari modal sendiri (ekuitas) dan modal pinjaman yang diperoleh dari pihak bank atau lembaga keuangan lainnya (Made Adhi Krisnawan, Dkk, 2015). Hal menganai tentang sumber dana maka dalam penelitian Indawati Jauhar Nino ada sedikit kesamaan dan juga sedikit perbedaan adapun kesamaannya yaitu dalam isi jurnalnya mengatakan bahwa sumber dana yang dimaksud di sini merujuk pada modal sendiri (Ekuitas) sedangkan perbedaanya yaitu sumber modalnya ini tidak ada tambahan dari pinjaman bank atau relasi bisnis lainnya (Indawati Jauhar Nino, 2016). 

Hal ini berbeda pada penelitian Herlina yang mengungkapkan tentang sumber dana yang didapatkan yaitu berasal dari peningkatan piutang usaha, peningkatan persediaan lancar, meningkatnya uang muka lancar lainnya, dan pajak yang dibayar di muka lancar. 

Ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mendapatkan dana tambahan melalui berbagai kegiatan operasional dan kebijakan keuangan yang melibatkan aset dan kewajiban lancar (Herlina, 2021). Penelitian dari M. Awallutfi Andhika Putra, Christiono Utomo dan Cahyono Bintang Nurcahyono yang mengatakan kalau sumber dananya itu berasal dari modal sendiri dengan hasil penjualan unit apartemen dan service charge (M. Awallutfi Andhika Putra, Dkk, 2013).

Kesimpulan dari jurnal utama yaitu Modal yang dibutuhkan untuk proyek Pembangunan Green Imperial Putra Residence sebesar Rp 16.294.480.775,57. Jumlah tersebut terdiri dari modal saldo akhir tahun 2012 senilai Rp6.028.560.000,00 ditambah pinjaman senilai Rp10.265.920.775,57. Untuk menutupi defisit perseroan, pinjaman yang diperlukan selama beberapa bulan adalah: Rp6.195.947.602,18 pada bulan Januari, Rp1.752.641.490,50 pada bulan Februari, Rp1.265.224.309,27 pada bulan Maret, dan Rp1.052.107.373,63 pada bulan Juli. Total utang sebesar Rp10.265.920.775,57 dengan biaya pribadi sebesar Rp102.659.207,76 dan biaya bunga sebesar Rp684.028.465,14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline