Lihat ke Halaman Asli

Falah HasbiAssidiqi

Mahasiswa Teknik Elektro UPI

Wujud Bakti UKM Leppim UPI dalam Mengatasi Problematika Lingkungan di Desa Suntenjaya melalui Program P3D

Diperbarui: 15 Desember 2021   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

P3D merupakan salah satu program lanjutan dari kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) terpilih yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. UKM LEPPIM UPI menjadi satu-satunya yang terpilih untuk mewakili Universitas Pendidikan Indonesia dalam Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) yang di selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini memiliki tujuan sebagai wadah pemberi kesempatan bagi mahasiswa untuk turut berkontribusi dan berperan aktif mengabdi pada masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permsalahan isu di masyarakat.

UKM LEPPIM UPI berhasil lolos pendanaan Program Pengembangan Perberdayaan Desa pada tahun 2021, dengan mengusung judul “MACILI (Masyarakat Cinta Lingkungan): Optimalisasi Pengolahan Limbah Organik dan Hasil Pertanian dalam Mewujudkan Eko-wisata di Kampung Pasirangling, Desa Suntenjaya, Lembang, Jawa Barat”. Tim P3D ini beranggotakan sebanyak 15 orang dengan rumpun ilmu yang berbeda-beda.

Dalam pelaksanaan program ini terdapat beberapa kegiatan seperti sosialisasi adaptasi kebiasaan baru, membangun tempat pembuangan limbah, penyuluhan maggot, penyuluhan pengelolaan limbah organik, serta memberdayakan produk pangan hasil pertanian (sale pisang). Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda karang taruna, dan anggota tim P3D UKM LEPPIM UPI.

img-4374-min-jpg-61b970e03a18154d6f2b1416.jpg

Aldi, yang juga ketua tim P3D UKM LEPPIM UPI, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini khusus untuk lembaga kemahasiswaan yang sasarannya adalah desa dan kami akan memberikan kegiatan yang berfokus pada permasalahan lingkungan dan industri kreatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami akan memberikan pelatihan dalam mengelola limbah organik agar mempunyai nilai jual, seperti dijadikan pupuk, atau mengembangbiakan maggot untuk mengurai limbah organik dan lain-lain, ujarnya.

Melalui program ini besar harapannya dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi di kampong Pasirangling yang diakibatkan oleh penumpukkan limbah organik. Selain itu, dapat memberikan keterampilan kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan ekonominya. Program ini disambut dengan baik oleh masyarakat karena dianggap dapat memberikan perubahan dan keterampilan kepada masyarakat, yang diungkapkan oleh pak Panji selaku ketua karang taruna di kampung Pasirangling.

img-20200919-wa0029-61b9710c3a18156d792be045.jpg




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline