Lihat ke Halaman Asli

Fitri Handayani

guru bahasa Jawa

"Gadis Kretek" di Perpustakaan Trappsila

Diperbarui: 19 Februari 2024   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dokumentasi REMPUSTRA

Sesi jagongan buku Jemuwah Pon#2 di perpustakaan SMAN 9 Yogyakarta kali ini mengusung buku Gadis Kretek yang dibawakan oleh bu Nurul. Gadis Kretek yang identik dengan cerita Sejarah ini sangat sesuai dengan latar belakang sosok bu Nurul sebagai guru Sejarah di Trapsila. Sebelum acara di mulai, peserta jagongan buku menempatkan diri sesuai dengan posisi ternyaman mereka untuk mengikuti acara. Setelah semua peserta siap, acara dibuka oleh Iza sebagai pembawa acara. Dimulai dengan salam dan doa, selanjutnya acara sepenuhnya diserahkan kepada bu Nurul sebagai pengisi jagongan buku.

Sebelum membahas banyak tentang buku Gadis Kretek, bu Nurul memberikan gambaran isi buku. Bahwa, cerita Gadis Kretek tidak lepas dari cerita Sejarah yang di fiksikan. Anak-anak cukup antusias meskipun awalnya dimulai dengan gerutu yang katanya “Yah, pelajaran lagi hehe” sambil bergelak tawa.

Namun, ternyata peserta jagongan buku sangat tertarik dengan isi Gadis Kretek sejak bu Nurul mulai mengenalkan profil bukunya. Dimulai dari mengupas penulis, fisik buku, terbitan buku, dan lain sebagainya. Bu Nurul melanjutkan acaranya dengan menceritakan isi dari buku Gadis Kretek. Buku Gadis Kretek menceritakan perjalanan Sejarah bisnis pabrik rokok di pulau jawa sejak awal Kemerdekaan Indonesia yang terinspirasi dari pabrik rokok kretek yang berada di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Novel ini melibatkan beberapa tokoh seperti Lebas sebagai anak bungsu pewaris perusahaan kretek Djagad Radja yang terkenal se-Indonesia, Dasiyah anak dari seorang pemilik pabrik kretek terkenal, Radja sebagai tokoh yang akan mempengaruhi kehidupan Dasiyah dalam ceritanya, Idroes Moeria sebagai ayah Dasiyah, Soedjagad yang berperan sebagai pesaing Idroes Moeria dalam bisnis rokok, Roeamisa ibu Dasiyah dan banyak lagi. Perjalanan Sejarah pabrik rokok ini juga dibumbui dengan potret budaya sekaligus cerita romansa yang sering kali membuat peserta jagongan buku tergelitik.Tidak hanya itu, keseruan jagongan buku disertai dengan bumbu-bumbu cerita pengalaman dari pengisi acara.

sumber gambar: dokumentasi REMPUSTRA

Acara berlangsung dengan menyenangkan, sesekali diselingi dengan gelak tawa, sesekali menunjukkan ekspresi paham sambil mengangguk-angguk kepala, atau mengekspresikan perasaan yang heran.

Setelah 1 jam 15 menit berlangsung, paparan buku diakhiri dengan membuat catatan impresi, kesan, pesan, saran dan ditutup dengan salam oleh pembawa acara, Iza.

Sumber gambar: dokumentasi REMPUSTRA

Sampai bertemu di Jagongan Buku Jemuwah Pon #3!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline