Mengenalkan dan mendekatkan sejarah peradaban manusia pada generasi muda merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan. Seperti pada program edukasi Sosialisasi Kepurbakalaan Sangiran Masuk Sekolah yang diadakan di Aula SMA Negeri 9 Yogyakarta pada Senin (30/10/2023) hingga Selasa (1/11/2023) yang diikuti oleh perwakilan para siswa dari SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 4 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 11 Yogyakarta, dan SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Museum Manusia Purba Sangiran yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dibuka dengan sambutan Iskandar Mulia Siregar, S.Si., M.A.P. selaku subkoordinator Museum Prasejarah (Museum dan Cagar Budaya). Dalam sambutannya Iskandar menyampaikan bahwa kegiatan Sangiran Masuk Sekolah merupakan wujud upaya penyebarluasan informasi tentang Situs dan Museum Sangiran dengan maksud agar pesan dan nilai penting Sangiran sebagai situs paleontologis terlengkap di Indonesia yang telah diakui serta ditetapkan sebagai situs warisan dunia sejak 5 Desember 1996 dengan nomor 593 oleh UNESCO dapat meningkatkan wawasan kesejarahan dan kepedulian guru serta siswa terhadap situs prasejarah.
Keberadaan Sangiran menyimpan banyak kekayaan data arkeologis, geologis, dan ekologis. Oleh karena itu, dengan kegiatan Sangiran Masuk Sekolah diharapkan dapat meningkatkan wawasan kesejarahan, kepedulian, dan kesadaran para peserta didik dan guru untuk ikut menjaga dan melestarikan potensi situs purbakala.
Rudy Rumanto, S.Pd., M.Pd. kepala SMA Negeri 9 Yogyakarta menerima dan menyambut dengan senang hati program kegiatan yang dilakukan oleh Museum Manusia Purba Sangiran, sebab kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat secara nyata bagi para peserta didik untuk lebih dekat dengan museum dan sejarah peradaban manusia.
Setelah acara pembukaan kegiatan diadakan talk show atau gelar wicara sejarah yang dipandu oleh Pandji Saputra, S.Pd. guru mata pelajaran Sejarah SMA Negeri 9 Yogyakarta. Kegiatan gelar wicara dibagi menjadi dua sesi pemaparan materi meliputi talk show Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang disampaikan oleh Dra. Supartini Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY.
Sesi kedua bertajuk Manusia Purba Sangiran dan Peran Penting Indonesia untuk Studi Evolusi Manusia dan Ekosistemnya oleh Rusyad Adi Suriyanto yang merupakan Lektor Kepala pada Lab. Bioantropologi & Paleoantropologi, dan Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK-KMK UGM.
Kegiatan gelar wicara berlangsung dengan lancar dan penuh antusias. Para peserta turut aktif menyimak, mencatat, bertanya, serta menjawab pertanyaan pemateri dan kuis yang diadakan panitia penyelenggara. Selain kegiatan gelar wicara diadakan pemutaran film tentang situs Sangiran, kuis sejarah berhadiah, dan para pengunjung juga dapat mengunjungi mini pameran dan mengenal Sangiran melalui alat peraga dan koleksi museum Sangiran yang dipamerkan di Aula SMA Negeri 9 Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H