Banyak sekali perempuan yang curhat karena menjadi korban scammer cinta. Mereka mencari pasangan lewat media sosial, aplikasi pencari jodoh dll. Namanya juga usaha bisa lewat pintu mana saja.
Salah satu perempuan yang nyaris menjadi korban sebut saja X. Katanya tak berniat pacaran tapi ingin taaruf. Lalu ia mencoba aplikasi biro jodoh muslim " Salams". Dia mengira disana akan bertemu pria agamis, ternyata banyak penipunya juga. X terlalu polos dan tidak tahu di aplikasi manapun banyak akun penipu. Tentu saja semua itu bukan salah media sosial atau aplikasinya tapi manusia penggunanya yang menyalah gunakan untuk kejahatan.
Saran dari saya sbb :
- Jika tak ingin berpacaran, maka carilah pasangan dimana anda aktif melakukan kegiatan keagamaan.
- Jika malu mencari sendiri maka minta tolonglah kepada pemuka agama yang anda anut.
- Jika anda beragama Islam maka minta tolong kepada Ustadz.
- Jika anda beragama Kristen maka minta tolong kepada Pastur/Romo
- Jika anda beragama Hindu maka minta tolong kepada Pandita.
- Jika anda beragama Budha maka minta tolong kepada Biksu.
Sudah jelas orangnya asli, tahu asal usulnya. Jika sudah berjumpa dan saling mengenal maka keputusan ada ditangan anda. Mau melanjutkan atau mencari yang lain.
Perlu diketahui dunia media sosial sekarang ini sudah banyak disalah gunakan untuk kejahatan. Dunia maya dunia tipu tipu, penjahat bisa menjadi apapun yang mereka mau.
Tak dapat dipungkiri memang banyak juga yang bertemu jodoh lewat aplikasi atau media sosial. Namun dari awal niat kedua belah pihak memang tulus ingin mencari pasangan hidup. Kalau scammer cinta? dari awal niatnyasudah bulus! Belum apa apa sudah bilang cinta, manggil ayang baby honey, menanyakan pekerjaan. Tanda tanda seperti itu seharusnya red flag! Hanya sayangnya kebanyakan perempuan di media sosial pada cuek. Tak heran sudah tahun 2023 korban korban scammer cinta terus berjatuhan.
Sungguh saya sangat kasihan kepada perempuan yang mudah percaya ketika diajak pacaran online. Mereka rela berkorban materi dan moril demi bersama orang yang dicintainya. Boro boro dinikahi yang ada si dia menghilang pergi. Namanya juga penipu!
Semoga saran saya bisa dipertimbangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H