Sungguh sangat jahat sindikat scammer cinta asal Afrika. Para korban bukan hanya dikuras harta namun dijadikan kurir narkoba. Tahun 2012 ada seorang wartawati surat kabar nasional dijadikan kurir narkoba oleh pacarnya asal Kamerun. Berita di Kompas " Wartawati Jadi Kurir Narkoba karena Ekonomi"
Silahkan ketik via Google "Romance scam victims, drugs mule smuggling" akan keluar berita berita dari seluruh dunia tentang korban scammer cinta yang dijadikan kurir narkoba. Mengapa masih banyak perempuan yang menjadi korban? Apakah mereka malas membaca dan mencari tahu? Wallahualam.
Seperti yang terjadi pada wanita asal New Zealand, Sharon Armstrong. Ia ditangkap di Bandara Ezeiza di Buenos Aires, Argentina pada tanggal 13 April 2011 karena membawa 5 kg kokain yang disembunyikan di kopernya. Ia dijatuhi hukuman 4 tahun 1o bulan, mendekam di penjara Unidad 31, Buenos Aries. Beruntung ia dibebaskan setelah menjalani hukuman 2,5 tahun.
Pelajaran berharga yang dialami membuat Sharon bangkit, lalu aktif membantu korban korban kejahatan romance scams. Kisah Sharon telah dibuat film dengan judul "The Tender Trap". Pada bulan Maret 2018, Sharon menerbitkan buku dengan judul " Organised Deception, My Story"
Saat itu usia Sharon 55 tahun dan telah memiliki seorang cucu. Saat itu ia bekerja sebagai Deputy Chief Executive of the Maori Language Commission. Suatu hari ia bergabung dengan salah satu situs pencari jodoh. Berkenalanlah dengan pria s yang mengaku namanya "Frank". Photonya sangat tampan dan sangat tajir. Entah photo siapa yang dicuri si scammer ini.
Tiada hari tanpa perhatian dan telpon dari Frank, hingga Sharon jatuh cinta. Ia sangat yakin akan dinikahi si pria tampan ini. Liciknya penipu ini ketika meminta uang caranya sangat halus. Pura pura hanya pinjam dan minta maaf merasa menyusahkan pacar dll. Sharon tersentuh hatinya untuk membantu dan telah beberapa kali mengirim uang kepada Frank. Peringatan dari anak dan teman temannya tak dihiraukan.
Beberapa kali Frank janji akan bertemu namun selalu dibatalkan. Hingga suatu hari ia memberi kejutan kepada Sharon untuk bertemu di London. Keluarga Sharon berusaha menghalangi tapi tak berhasil.
Beberapa hari sebelum keberangkatan ke London tiba tiba Frank meminta Sharon berangkat ke Argentina beberapa hari saja. Setiba disana, Frank menelpon dengan penuh perhatian. Ia menjelaskan bahwa akan ada seseorang yang akan mengantar dokumen dokumen berharga ke hotel dimana Sharon menginap. Alasannya hanya percaya kepada sang kekasih untuk membawa titipan itu ke London.
Esok harinya datanglah seorang perempuan membawa koper besar. Ia mengatakan dilapisan bawah ada dokumen dokumen penting. Pesannya tak perlu dibuka lagi karena sudah tersusun rapi. Sharon menggunakan koper itu untuk membawa baju bajunya juga. Tak ada rasa curiga apalagi Frank sering menelpon dan mengatakan tak sabar ingin berjumpa dengan Sharon.
Saat tiba hari keberangkatan ke London, Sharon menuju airport Buenos Aries dan check in. Tiba tiba namanya dipanggil dan kopernya dibuka. Dibawah lapisan paling bawah terdapat narkoba. Frank menghilang sedang Sharon masuk penjara.