Banyak yang bertanya, mengapa aku selalu menulis tentang scammer? Jawabku " Panggilan jiwa" Bagaimana kita bisa empati pada para korban jika tak mampu mengolah rasa.
Melalui tulisan aku berusaha mengingatkan netizen, baik laki laki atau perempuan tentang bahaya kejahatan love scam. Mengapa aku menulis di Kompasiana? Jawabku karena " Klik di hati" Dari Kompasiana pula aku mendapat penghargaan " Best Of Special Interest 2014 " pada acara tahunan Kompasianival . Tanpa terasa sebelas tahun sudah aku di sini dan tak ingin pindah ke lain hati.
AWAL MENULIS :
Menulis adalah hobiku sejak duduk di sekolah dasar. Aku begitu semangat ketika mendapat tugas membuat cerita tentang liburan bersama keluarga. Salah satu tulisanku pernah dijadikan contoh oleh guruku. Aku diminta membaca ceritaku tentang liburan ke Puncak bersama nenek. Kata bu Guru aku menggambarkan suasana perjalanan dengan indah. Sejak itu aku suka menulis di buku harian, apa saja kutulis dari kesedihan hingga kebahagiaan.
Setelah menikah, sibuk dengan keluarga namun keinginan menulis kadang terbersit. Pada tahun 1984, kawanku dari Inggris membawa majalah Australia " Rainbow" Isinya tentang budaya Indonesia dan Australia dalam dua bahasa. Iseng kucoba mengirim dua puisi tanpa berharap apa apa. Ternyata tulisanku diterbitkan. Disinilah titik awal aku mulai menulis lagi lalu kubeli mesin tik tua.
Saat itu tulisanku campur sari, ada masakan, cerita anak anak yang kuterjemahkan, artikel tentang keluarga dan humor. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini aku tak mampu menulis fiksi, semua yang kutulis adalah true story. Artikel tentang masakan dan humor kukirim ke majalah wanita, cerita anak anak aku kirim ke tabloid wanita, sedang artikel keluarga kukirim ke surat kabar mingguan. Tentu saja setiap minggu aku mendapat honor yang dikirim lewat wesel pos. Hanya setahun aku giat menulis dan tiba tiba saja aku stop total. Mungkin semakin sibuk mengurus keluarga dan bekerja.
MENGENAL KEJAHATAN LOVE SCAM :
Tahun 2002 di daerah Tanah Abang mulai berdatangan WNA Nigeria dan Cameron, kebetulan aku tinggal di Jakarta Pusat. Maka aku banyak me mengetahui cerita tentang sepak terjang mereka. Disinilah hatikumulai tertarik mengamati dan mengetahui apa saja yang mereka lakukan. Kebetulan tetanggaku memiliki usaha warung internet ( warnet). Di sana sering berdatangan orang orang Nigeria yang menyewa 1 komputer bertiga kadang berempat.
Akhirnya aku mengerti kejahatan yang mereka lakukan yaitu membuat uang dollar Amerika palsu serta mencuri photo photo bule tampan untuk menipu wanita pencari cinta. Target bukan saja berasal dari Indonesia tapi juga dari luar negeri. Saat itu mereka beroperasi melalui Yahoo messenger, email dan mIRC (semacam chat room) . Tentu saja tidak semua WNA Nigeria di Indonesia itu scammers, banyak yang berbisnis halal dan menikah dengan wanita Indonesia. Entah mengapa saat itu belum ada keinginan untuk menulis lagi, tapi semua tentang scammer terangkai jelas di memori.
SEMANGAT MENULIS DI KOMPASIANA :
Akhirnya pada tahun 2010 setelah saya menetap di Australia mulai mengenal Kompasiana dan hati langsung klik. Sejak itu saya tak pernah pindah ke lain hati. Saya bersyukur menjadi salah satu penulis lepas di sini. Tak lagi berpikir menulis untuk mendapatkan honor, karena ada yang lebih bernilai dari honor yaitu " kebahagiaan hati " Ketika banyak yang selamat karena menemukan artikel artikel saya di Kompasiana dan mendapat ucapan terima kasih dari mereka. Kalau kata anak jaman sekarang " Bahagianya tuh ada di sini ( hati) "